Jakarta (ANTARA) - Kondisi kulit bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap masalah iritasi dan kering, oleh karenanya diperlukan perawatan khusus untuk menjaga kelembapannya.

Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan kulit bayi mulai terbentuk sempurna pada akhir masa kehamilan. Ketika dilahirkan, kulitnya akan banyak mengalami transisi hingga usia satu bulan.

Dalam masa adaptasi dengan lingkungan baru ini, kulit bayi akan mengalami pengelupasan atau deskuamasi yang merupakan suatu kondisi normal.

"Yang bisa kita lakukan saat kulit bayi mengalami transisi adalah membantu mengoleskan pelembab pada kulit. Struktur kulit bayi kan berbeda dengan orang dewasa dan fungsinya juga berbeda," ujar dr. Arini dalam webinar "Baby Skin 101" pada Selasa.

dr. Arini mengatakan kulit bayi 30 persen lebih tipis dibandingkan dengan orang dewasa. Penguapan air pun lebih tinggi namun juga lebih cepat dalam menyerap air.

Selain itu, sebum atau kelenjar minyak dan kolagen di kulit bayi juga masih rendah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab yang membuat kulit bayi mudah kering dan infeksi.

Penting bagi para orangtua untuk melakukan perawatan kulit bayi dengan benar agar kelembapan tubuh si kecil dapat terjaga.

dr. Arini menyebutkan bahwa bayi yang baru lahir direkomendasikan untuk mandi satu kali hari. Namun hal ini bisa disesuaikan dengan kondisi bayi.

"Bayi kalau baru lahir sekali sehari, kalau di luar negeri malah enggak setiap hari. Jadi rekomendasi ini tidak pakem ya," kata dr. Arini.

Setelah mandi, bayi harus langsung diberi losion untuk mengunci kelembapannya. Akan tetapi, kebutuhan kelembapan setiap bayi bisa berbeda sehingga harus disesuaikan dengan kondisinya.

"Kalau bayi ada bakat eczema akan lebih kering. Kalau pipi kayak merah-merah kalau diberi pelembaban setiap hari akan lebih cepat membaik," ujarnya.

dr. Arini juga mengingatkan bahwa saat memandikan bayi, suhu air tidak boleh lebih dari 37 derajat atau bisa disesuaikan dengan suhu tubuhnya. Mandi di dalam air pun tidak boleh terlalu lama.

"Suhu tidak terlalu panas, ini akan membuat kulit tidak flexibel dan menurunkan terbentuknya kulit yang baru. Pilihlah pembersih yakni cleanser yang lembut dan bukan sabun, apalagi sabun antiseptik karena dapat merusak bakteri baik," kata dr. Arini.

Ketika selesai, jangan gosok-gosok handuk ke tubuh bayi. Cara yang paling benar adalah dengan menepuk-nepuk perlahan.

"Meski sederhana, namun perawatan ini sangat baik melindungi kulit bayi dari kulit kering, iritasi, hingga alergi," ujar dr. Arini.

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021