Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri terus meningkatkan pertumbuhan sektor usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM), terutama yang bergerak di sektor hulu, melalui penyaluran Kredit Perkebunan Plasma, baik melalui skim Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) maupun skim komersial.

Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri Thomas Arifin di Jakarta, Minggu, mengatakan, penyaluran KPEN-RP merupakan salah satu sarana Bank Mandiri untuk terus mengembangkan potensi UMKM di sektor hulu, khususnya kepada para petani di daerah pedesaan.

Pengucuran KPEN-RP Bank Mandiri hingga akhir tahun 2010 telah mencapai Rp2,1 triliun (unaudited) kepada 41 koperasi dengan jumlah petani mencapai 27.200 orang dan luasan area kebun sebesar 53.787 hektar atau tumbuh 26 persen dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun.

"Komitmen kami untuk memajukan UMKM terutama di sektor hulu akan terus kami tingkatkan. Hal ini kami realisasikan melalui berbagai skim kredit lain yang telah kami siapkan untuk peningkatan kapasitas usaha pelaku UMKM seperti skim Kredit Usaha Rakyat, Kredit Usaha Pembibitan Sapi, dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi," tutur Thomas.

Untuk mempertegas komitmen pengembangan UMKM di sektor hulu, Bank Mandiri kembali menyalurkan KPEN-RP kepada 1.045 petani kebun kelapa sawit melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Sejahtera Bersama di Tulang Bawang, Lampung.

Kredit yang disalurkan senilai Rp82,180 Miliar untuk pembiayaan kebun kelapa sawit seluas 1.600 hektar. Khusus untuk sektor perkebunan, tahun ini Bank Mandiri memiliki pipeline untuk skim KPEN-RP sebesar Rp1,63 triliun dan skim komersial Rp960 miliar.

"Dengan demikian, kami yakin di tahun 2011 ini portofolio kredit perkebunan UMKM Bank Mandiri akan meningkat sebesar 58 persen," kata Thomas.

Bank Mandiri telah cukup lama menyalurkan kredit kepada petani di seluruh Indonesia. Secara keseluruhan, portofolio kredit perkebunan plasma Bank Mandiri, baik yang menggunakan skim KPEN-RP maupun skim komersial, telah mencapai (unaudited) Rp4,6 triliun kepada 131 koperasi dengan jumlah petani sebanyak 93.132 orang dan luasan areal kebun sebesar 186.264 ha.

Kredit Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Perkebunan merupakan kredit untuk tujuan investasi yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Pengembangan Tanaman Bahan Bakar Nabati dan Program Revitalisasi Perkebunan yang mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah.

Sedangkan Kredit Kebun Plasma Kemitraan Komersial adalah kredit untuk tujuan investasi yang diberikan dalam rangka pembiayaan kebun plasma kemitraan komersial dengan menggunakan pola linkage di luar Program Revitalisasi Perkebunan.(*)

(T.D012/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011