Lagu itu mengisahkan kepongahan seseorang yang terlalu hidup serakan dan mengejar kekayaan tanpa peduli apa yang harus dia korbankan untuk hal itu baik keluarga hingga teman terdekatnya.
“Walaupun uang itu penting dan semua orang ingin menjadi kaya, jangan sampai kita melupakan kepentingan pertemanan dan hubungan kita dengan orang lain,” ujar Bennett dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Baca juga: Dylan Pearce ajak pendengar tidak menyerah lewat "Visions"
Lebih lanjut Bennett mengatakan "Statement ‘Money Can’t Buy Happiness’ menurut saya juga tidak akurat karena uang memang bisa membuat kita senang, namun apa artinya kalau kita tida bisa membagikan sukses itu dengan orang di sekitar kita,”.
Penciptaan lagu “Switch Sides” diakui Bennett terinspirasi dari lagu “Paper Trail$” milik Joey Badass, sehingga saat didengarkan ada alunan instrumen dan sentuhan drums yang mirip dengan lagu Joey namun dikemas ala Bennett.
Ditulis dalam waktu singkat yaitu 4 hari, lagu “Switch Sides” dimixing serta mastering oleh Dylan Pearce yang merupakan sahabat karib Bennett.
Kini lagu “Switch Sides” sudah bisa didengarkan di seluruh platform streaming musik di Indonesia.
Rencananya Bennett akan mengeluarkan album bertajuk “Dimissal of Disorder” di akhir tahun.
Sebelumnya Bennett sudah aktif sejak 2016 sebagai seorang musisi hip hop dan karya orisinalnya sudah masuk dalam beberapa playlist DI Spotify seperti playlist Hip Hop Indo, New Music Friday Indonesia, dan Fresh Find Indonesia.
Baca juga: Widi Asmoro angkat isu kesehatan mental lewat "Runner's Dilemma"
Baca juga: Julian Jacob butuh dua tahun rampungkan album perdana
Baca juga: Larone ajak kenali Bandung lewat debutnya bersama "Despair"
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
