Banjir bandang karena airnya tidak terserap ke tanah
Kudus (ANTARA) - Bencana banjir bandang yang melanda Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diduga kuat karena hutan yang ada di Pegunungan Kendeng gundul sehingga air hujan tidak terserap ke tanah ketika curah hujan tinggi, kata Bupati Kudus Hartopo.

"Kami sudah mengeceknya langsung kawasan Pegunungan Kendeng dengan melihatnya langsung dari udara. Dari atas memang terlihat gundul, sehingga wajar curah hujan tinggi menyebabkan banjir bandang karena airnya tidak terserap ke tanah, melainkan langsung turun ke aliran sungai setempat," ujarnya menanggapi banjir bandang di Desa Wonosoco di Kudus, Rabu.

Selain mengakibatkan banjir, kata dia, dampak hutannya gundul juga menyebabkan sedimentasi di sepanjang aliran sungai yang melintasi Desa Wonosoco, sehingga normalisasi sungai juga perlu dilakukan.

Untuk itulah, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Pati dan Grobogan karena kawasan Pegunungan Kendeng tersebut memang lintas wilayah.

Baca juga: Banjir bandang terjang Desa Wonosoco Kudus akibatkan satu rumah roboh

Baca juga: Diterjang banjir bandang, jalur pantura Kudus tersendat


Menurut dia upaya paling konkret dengan melakukan penghijauan di kawasan tersebut dengan melibatkan banyak pihak.

"Pemkab Kudus juga akan menggandeng pihak swasta karena jika hanya mengandalkan pemerintah daerah, tentunya kesulitan," ujarnya.

Jalinan komunikasi untuk penyelesaian masalah banjir bandang yang sering kali terjadi di Desa Wonosoco tidak hanya dengan kabupaten tetangga, melainkan dengan pemilik lahannya dengan Perum Perhutani untuk bersama-sama melakukan penghijauan.

Akibat banjir bandang di Desa Wonosoco pada Selasa (2/11) pukul 15.00 WIB, tercatat 49 rumah warga terdampak serta objek wisata setempat berupa sendang juga terdampak. Sedangkan rumah rusak berat tercatat ada satu rumah, kemudian rusak sedang empat rumah.

Baca juga: Banjir bandang landa Kabupaten Kudus

Baca juga: Gereja dan kelenteng jadi tempat mengungsi korban banjir di Kudus

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021