Palembang (ANTARA) - Pelaku industri pembiayaan optimistis bakal mencetak pertumbuhan pada 2022 seiring dengan membaiknya perekonomian Tanah Air setelah terdampak hebat selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance Djaja Suryanto Sutandar, secara virtual, Rabu, mengatakan, bisnis pembiayaan pada 2022 sangat menjanjikan karena segmen penduduk berpenghasilan menengah ke bawah diperkirakan akan mengalami perbaikan pendapatan.

Perkiraan ini juga disampaikan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang optimistis pemulihan bisnis multifinance akan tumbuh positif pada 2022 seiring dengan semakin baiknya penanganan pandemi dan percepatan vaksinasi.

APPI optimistis jika perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5 persen di 2022 maka bisnis pembiayaan akan terdongkrak ke 3 persen-6 persen.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia rambah pembiayaan pasar wholesale

“Pada 2021 ini saja sudah ada tren meningkat. Kami melihat para pekerja di sektor middle low sudah membanik pendapatannya,” kata Djaja.

Ini juga didukung oleh kondisi perekonomian dalam negeri, yang mana pemerintah tetap menggencarkan pembangunan infrastruktur dan membaiknya harga komoditas baik di sektor perkebunan maupun mineral.

Namun, pada 2022 mendatang tetap penuh tantangan karena masyarakat mulai beradaptasi dengan sistem digital dalam transaksi keuangan.

Bagi perusahaan pembiayaan yang tidak fokus menjalankan digitalisasi maka dipastikan akan ditinggalkan oleh nasabahnya.

Baca juga: Edukasi keuangan digital jadi fokus industri

WOM Finance menempatkan penyempurnaan sistem digitalisasi sebagai bagian penting dalam strategi meningkatkan performa pada 2022 mendatang.

“Sekarang itu, bagaimana membuat konsumen itu mudah dalam mengakses produk dan prosesnya harus cepat. Untuk itu, kami terhubung dengan beberapa channel pembayaran, ini juga kami percepat di tingkat kantor cabang yang berjumlah 166,” kata dia.

Perseroan juga telah menjalankan sentralisasi proses operasional dan kredit serta optimalisasi produktivitas dan efektivitas tenaga marketing dan penagihan.

Untuk pengembangan produk, pada Agustus lalu Perseroan telah meluncurkan produk baru pembiayaan logam mulia bernama MasKu.

Keberhasilan Perseroan dalam menjalankan keseluruhan strategi ditengah masa sulit pandemi COVID-19 memberikan dampak yang positif bagi pencapaian kinerja Perusahaan, kata Djaja.

Pada 2021, WOM Finance mencatat performa positif jika dibandingkan 2020, yang mana per September sudah merealisasikan pembiayaan sebesar Rp3 triliun (pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp1,8 triliun) dan laba Rp76 miliar atau meningkat 34 persen dibandingkan tahun 2020. Sementara target hingga akhir tahun mencapai Rp4 triliun dengan laba Rp100 miliar.

Sedangkan pada 2022, perusahaan pembiayaan ini optimistis dapat merealisasikan pembiayaan Rp5 triliun atau setara pembiayaan 300.000 unit kendaraan roda dua dan roda empat.
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021