Batam (ANTARA) - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menyiapkan strategi khusus untuk meningkatkan wisata museum sebagai pusat edukasi budaya.

"Museum adalah tempat menyimpan sejarah kebudayaan yang berkembang di suatu daerah. Kebudayaan yang tentunya ikut mewarnai perjalanan negeri ini. Sayangnya, minat kunjungan masyarakat kita masih rendah," kata La Nyalla dalam kunjungan kerjanya ke Kepulauan Riau, Rabu.

Menurut dia, selama ini sasaran pengunjung wisata edukasi budaya masih pada anak-anak sekolah, sehingga perlu strategi khusus agar masyarakat umum mau berkunjung ke museum.

Baca juga: LaNyalla: Undang-Undang Dasar beri ruang capres dari nonpartai

"Pemerintah perlu menarik wisatawan di luar klaster anak sekolah yang menjadi pengunjung wisata edukasi budaya seperti museum," kata dia dalam keterangan tertulis.

Ia menilai, wisata edukasi budaya memiliki manfaat besar bagi kognisi, mengenal sejarah bangsa sendiri yang sangat penting bagi perkembangan kemajuan bangsa.

Satu di antaranya museum yang dapat dikunjungi adalah Museum Negeri Riau atau Museum Sang Nila Utama yang didirikan di awal tahun 1990.

Museum ini memiliki lebih dari 5.000 koleksi, mulai dari koleksi naskah kuno, mata uang dan stempel, hingga hewan-hewan yang diawetkan. Benda-benda yang dipamerkan di sana telah dikumpulkan sejak tahun 1977, sebelum akhirnya mulai dibangun pada tahun 1984.

"Koleksi-koleksi tersebut merujuk pada sejarah peradaban Melayu di Sumatera. Dan Riau adalah pusat budaya Melayu di Indonesia," kata dia.

Senator asal Jawa Timur itu berharap Museum Sang Nila Utama menjadi tempat wisata edukasi di Kota Pekanbaru Riau.

"Namun permasalahannya adalah minat masyarakat Indonesia untuk mengunjungi museum sejarah sangat rendah. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama bagaimana memantik minat masyarakat agar mau mengunjungi museum," kata dia.

Baca juga: Ketua DPD: Siapkan Pulau Bulan untuk ekspor listrik ke Singapura
Baca juga: Kunker Ketua DPD RI, Kepri minta RUU Daerah Kepulauan disahkan

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021