Saya yakin Kapolri beserta jajarannya mampu mengungkap kasus itu"Jakarta (ANTARA News) - Mabes Polri berkomitmen menuntaskan kasus pajak yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang penanganan pajaknya ada kaitannya dengan Gayus Tambunan.
"Mabes Polri punya komitmen yang kuat untuk mengungkap dan menuntaskan kasus-kasus itu," kata mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Polisi Susno Duadji dalam rapat dengar pendapat dengan Panja Pemberantasan Mafia Hukum Komisi III di Gedung DPR di Senayan Jakarta, Rabu.
Susno optimistis Polri mampu menuntaskan kasus-kasus itu, walaupun itu butuh alat bukti kuat dan waktu.
"Saya yakin Kapolri beserta jajarannya mampu mengungkap kasus itu," katanya.
Dalam rapat dengar pendapat yang dipimpin Ketua Panja/Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy, Susno Duadji merupakan narasumber.
Susno mengungkapkan, dana hasil mafia pajak yang disimpan di luar negeri mencapai Rp11-12 triliun, di samping dalam bentuk surat berharga. Namun untuk surat berharga, nilainya tergantung kurs mata uang di negara yang bersangkutan.
Susno mengatakan, untuk menarik dana hasil mafia pajak itu ke dalam negeri, dibutuhkan keputusan pengadilan di Indonesia, sedangkan negara lain bisa diajak kerjasama agar dana itu bisa kembali ke Indonesia.
"Dalam kaitan ini, yang terpenting adalah bagaimana langkah yang perlu diambil ke depannya, daripada berlama-lama berdebat mengenai apa yang sudah terjadi," kata Susno.
Susno juga mengajak DPR mempercayai penyidikan yang masih berlanjut.
"Percayakan kepada penyidik kasus ini. Kita pantau terus dan kita kasih kesempatan kepada penyidik untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya," kata Susno.
Komisi III DPR mendorong dan mendukung langkah Polri menuntaskan kasus ini.
Anggota Komisi III DPR seperti Nasir Djamil (PKS), Ruhut Sitompul dan Didi Irawadi (Demokrat), Ahmad Yani (PPP), Andi Azhar (PAN), Ichsan Sulistio (PDIP), Nurdirman Munir (Golkar), Martin Hutabarat (Gerindra) dan Dasrul Djabar (Demokrat) mendukung langkah Polri mengusut kasus mafia hukum dan mafia pajak.(*)
S023/S019
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
ruptor ada di luar negri dan begitu banyak jumlahnya perlu di la
cak. Siapa pejabat2 yng mencurigakan yng sering keluar-ma-
suk Indonesia dan ngr luar. Indonesia harus bekerja dan ber dialok negara2 tsb. Negara2 yng saya duga adalah : Singapura, Hong Kong, Macao dan Cina. Swiss, Amerika ???