Jakarta (ANTARA) - Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) mendorong dunia pendidikan, termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan tetap mengombinasikan pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Bunda PAUD Nasional, Wury Estu Ma’ruf Amin mengatakan PTM terbatas adalah solusi terbaik untuk menangani learning loss pada peserta didik, terutama di jenjang PAUD.

"Kita sebagai orang tua harus bergerak bersama menggalakkan kombinasi PTM terbatas dan PJJ untuk memulihkan proses belajar usia PAUD, sehingga mereka dapat mengejar kembali mimpi dan cita-citanya,” terang Wury dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, pada rentang usia 0 hingga 8 tahun, anak-anak sedang mengalami proses belajar membaca, menyerap pengetahuan dan bersosialisasi dengan sesama.

Baca juga: Bunda PAUD sebut PTM terbatas cara terbaik atasi learning loss

”Usia ini merupakan usia emas masa tumbuh kembang seseorang. Namun, proses tersebut sempat terhambat karena adanya pandemi yang mengharuskan semua anak-anak usia sekolah melakukan PJJ. Ketiga aksi itu adalah cara kita memulihkan kembali pembelajaran berkualitas, sehingga anak-anak Indonesia dapat melakukan PTM terbatas dengan aman, nyaman, dan optimal," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang I OASE Kabinet Indonesia Maju, Franka Makarim juga mendorong pada masa transisi ini anak-anak sudah mulai masuk sekolah untuk melaksanakan PTM terbatas.

“Pemerintah dan kami dari OASE bersama-sama terus mendukung program PTM terbatas dari tingkat PAUD, Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah), dan Dikti (Pendidikan Tinggi). Kami memerlukan lebih banyak lagi kolaborasi antarsatuan PAUD, keluarga, dan mitra masyarakat agar anak-anak yang rentan learning loss selama pandemi dapat kembali belajar bersama,” tutur Franka Makarim.

Franka Makarim berharap program-program OASE-KIM ini dapat terus menginspirasi seluruh masyarakat untuk melakukan aksi dan mendorong orang tua agar semakin yakin lagi dalam melaksanakan PTM terbatas untuk anaknya yang berusia dini.

“Inilah sebabnya Hari Inspirasi OASE dalam acara bergerak bersama menuju PAUD berkualitas kami adakan,” ungkap Franka Makarim.

Gerakan pertama yang disiapkan untuk mendorong PTM terbatas di jenjang PAUD agar anak-anak kembali belajar di sekolah, yakni menyiapkan hal praktis yang bisa dilakukan orang tua.

Kedua, lanjut Franka Makarim, kerja sama orang tua dan guru di sekolah harus diperkuat melalui kelengkapan fasilitas pembelajaran untuk memperkaya alat belajar di sekolah.

Baca juga: 1.266 PAUD di Kota Bekasi gelar PTM terbatas

Baca juga: Kemendikbudristek : PTM terbatas tidak bisa disamaratakan


"Biar alat pembelajaran di sekolah itu semakin banyak dan disenangi anak-anak, kita berikan alat pembelajaran edukatif, bisa dengan bahan yang ada di rumah dibawa ke sekolah," imbuhnya.

Franka mengatakan gerakan terakhir adalah perlunya pembaharuan dekorasi ruang-ruang di sekolah PAUD agar anak-anak lebih senang datang ke sekolah, salah satunya dengan membenahi perpustakaan.

Franka Makarim berharap orang tua tak terlalu khawatir mengizinkan anak mengikuti PTM terbatas karena pembelajaran telah diatur dengan komprehensif untuk dijalankan.

"Pemerintah sudah mengaturnya dalam kebijakan SKB 4 Menteri. Sudah ada protokol kesehatan ketat, ini tinggal bagaimana gotong royong orang tua, sekolah, anak dan pemerintah untuk menyukseskan PTM terbatas," kata Franka.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021