Jakarta (ANTARA News) - Artis film era 1980-an Yenny Rachman siap kembali terjun ke layar lebar setelah selama sekitar 15 tahun absen dari dunia perfilman di tanah air.

Film pertama yang akan menandai kembalinya Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) periode 2006-2010 itu adalah film "Di Bawah Lindungan Kabah" karya sutradara Hanny Saputra.

Disela syukuran produksi "Di Bawah Lindungan Kabah" di Jakarta Rabu, wanita berjilbab itu mengaku serasa memasuki dunia baru setelah 15 tahun tidak bersinggungan dengan dunia akting layar lebar.

"Rasanya seperti bayi yang baru dilahirkan kembali," kata peraih dua Piala Citra melalui Kabut Sutra Ungu (1979) arahan sutradara Sjumandjaja dalam FFI 1980 dan Gadis Marathon (1981) arahan Chaerul Umam pada FFI 1982 itu.

Wanita yang diberi gelar "The Queen of Indonesian Cinema" oleh kalangan industri film Indonesia itu mengakui masih ingin memberikan kontribusi terhadap perfilman nasional dengan segala kemampuan yang diberikan Tuhan.

Menyinggung alasannya "Di Bawah Lindungan Kabah" yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya sastrawan Buya Hamka untuk mengawali kembali karirnya di dunia film, Yenny menyatakan, film tersebut memiliki cerita yang bagus dan bisa menjadi media dakwah.

"Sebelumnya saya beberapa kali ditawari produser film untuk main namun baru `Di Bawah Lindungan Kabah` ini saya menerimanya," kata wanita yang telah menjadi peragawati sejak usia 14 tahun itu.

"Di Bawah Lindungan Kabah" yang diproduksi oleh MD Pictures rencananya akan mulai syuting di Sumatera Barat pada 23 Maret 2011 dan akan diputar di gedung-gedung bioskup tanah air pada lebaran tahun ini.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011