Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan bersiap untuk mencatat penurunan mingguan ketiga pada Jumat, gagal menangkap reli global yang lebih luas karena meningkatnya risiko inflasi mengurangi selera risiko di pasar domestik, sementara mata uang won dan imbal hasil obligasi melemah.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 22,36 poin atau 0,75 persen, menjadi diperdagangkan di 2.960,86 poin pada pukul 02.29 GMT.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics melemah 0,42 persen, sementara rekannya SK Hynix menguat 0,94 persen. Saham LG Chem terpangkas 1,27 persen dan Naver kehilangan 0,97 persen.

Gangguan rantai pasokan merusak sentimen pasar, dan investor asing tidak mengambil saham lokal bahkan saat Wall Street terus menguat, kata Na Jeong-hwan, seorang analis di Cape Investment & Securities.

Pasar China menurunkan sentimen investor di Asia karena mereka gagal mencapai rekor reli global setelah pekan di mana bank-bank sentral di seluruh dunia menahan diri dari kejutan hawkish dalam mendorong dolar AS.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 1,1 miliar won di papan utama.

Won dikutip pada 1,185,3 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,23 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,182,6.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.186,0 per dolar, tak berubah dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat pada 1.186,9.

Won melemah 8,4 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3 tahun yang paling likuid turun sebesar 8,0 basis poin menjadi 1,960 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10 tahun yang jadi acuan turun 4,2 basis poin menjadi 2,386 persen.

Baca juga: IHSG menguat seiring rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah setelah menguat sehari sebelumnya
Baca juga: Saham Jepang jatuh saat prospek perusahaan suram, chip batasi kerugian

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021