Bagi bapak atau ibu yang sehat bisa melakukan (senam) ini
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Indonesia (PDSKO) Dr. Ade Jeanne D.L. Tobing, Sp.K.O merancang gerakan senam berisi beragam aktivitas menyenangkan sehingga diharapkan bisa mendorong anak bergerak bersama melakukan senam ini baik di sekolah maupun mandiri di rumah.

"(Senam) menurut kaidah berlatih dimulai dengan pemanasan, inti lalu pendinginan. Prinsip yang saya terapkan pada senam ini adalah bergerak bermain sehingga menyenangkan. Seperti bermain basket, skipping, melompat, berlari," ujar dia dalam sebuah konferensi pers yang digelar daring, Jumat.

Ade menjelaskan, pemanasan dilakukan dengan tempo intensitas ringan dimulai dengan menarik napas, menepuk tangan memberi semangat, memberi salam dan hormat.

Baca juga: Tingkatkan kesehatan tulang dengan senam dan jaga asupan nutrisi

Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Indonesia itu menambahkan gerakan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan merupakan (gerakan) enam langkah sembari bergerak kecil dengan intensitas ringan.

Berikutnya gerakan peralihan dengan aktivitas yang cenderung digemari anak yakni modifikasi gerak satria bertopeng, diikuti inti pertama yakni menggerakkan sendi bahu sambil menggerakkan kaki, pull down lalu twist ke kiri dan kanan.

Inti ketiga melakukan punch dan melakukan gerakan seperti berlian, kemudian melakukan jumping jack untuk melatih kekuatan, menambah massa kekuatan otot, diikuti melompat.

Selanjutnya, lakukan gerakan seperti olahraga tinju, gerakan bersama seperti bermain basket, lalu gerakan bak bermain skipping yakni melompat untuk menguatkan otot dan tulang.

Baca juga: Senam aerobik juga bagus untuk anak-anak

"Bagi bapak atau ibu yang sehat bisa melakukan (senam) ini. Inti dari semuanya prinsip dasarnya melatih ketahanan jantung, paru, dan di antaranya latihan kekuatan tadi," tutur Ade.

Berikutnya gerakan peralihan, dengan melakukan pendinginan, peregangan otot biseps atau lengan atas depan dan otot betis, peregangan otot dada dan triseps atau otot lengan atas belakang dan otot paha belakang demi menambah kelenturan sendi.

"Stretching sisi tubuh, kalau merasa lentur pasti merasa nyaman baik itu anak-anak maupun dewasa dan lansia. Tarik napas sebagai penutup akhir senam," demikian ujar Ade.
 

Baca juga: Yoga mata beri relaksasi di tengah serbuan acara virtual

Baca juga: Puluhan warga Solo langgar protokol kesehatan dihukum senam

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021