Pada gelaran ke-13 yang digelar di Kalimantan Timur, Pekan Olahraga Cacat Nasional secara resmi berganti nama menjadi Pekan Paralimpik Nasional.
Hal ini terjadi regulasi internasional sekarang ini telah melarang penggunaan kata “cacat” dalam penggunaan kata pada semua acara yang diselenggarakan, karena istilah cacat dianggap memarginalkan sebagian kaum/manusia yang berbeda.
Perubahan nama dari Porcanas menjadi Peparnas terjadi saat Komite Paralimpik Internasional (International Paralympic Committe/IPC) menggelar Sidang Umum di Bonn, Jerman, 18 November 2005.
Hasil Sidang Umum memutuskan bahwa seluruh anggota IPC termasuk Indonesia wajib memakai kata paralimpik untuk kegiatan atau gerakan berkaitan dengan olahraga penyandang disabilitas.
Oleh karena hal tersebut NPC Indonesia merubah istilah Porcanas menjadi Peparnas. Peparnas merupakan ajang pembuktian prestasi bagi olahragawan defabel yang bersekala nasional.
Mereka mewakili Provinsi dan sekaligus NPC Pengprov masing-masing daerah. Peparnas mempertandingkan cabang-cabang olahraga yang resmi mengikuti regulasi cabang olahraga yang dipertandingkan di IPC (International Paralympic Committee) yang saat ini jumlah cabang olahraga di IPC sudah berkembang sebanyak 26 cabang olahraga.
Secara keseluruhan, nama gelaran Peparnas digunakan pada tahun 2008, 2012, 2016, dan 2021 ini yang mulai digelar hari ini dengan Papua sebagai tuan rumah.