Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Indonesia untuk Jepang mengumumkan, hingga Sabtu (19/3), total Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi ke Indonesia mencapai 163 orang.

Kedutaan Besar Indonesia untuk Jepang dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu malam, menyebutkan, pada Sabtu siang, sebanyak 33 WNI yang selamat dari bencana tsunami di Kesennuma, Prefektur Miyagi telah dievakuasi dengan penerbangan Garuda Indonesia GA 881 menuju Jakarta via Denpasar.

"Pabrik pengolahan makanan tempat bekerja 33 WNI ini berada tepat di pinggir laut dan telah hancur setelah diterjang tsunami pada Jumat lalu menyusul gempa berkekuatan 9 SR yang wilayah sebelah Timur Pulau Honsu," tulis siaran pers itu.

Turut dalam rombongan evakuasi ini adalah dua mahasiswa dari Sendai yang telah dievakuasi ke Tokyo pada 14 Maret lalu.

Sementara itu, pada Minggu (20/3) dijadwalkan akan dilakukan lagi evakuasi 33 Anak Buah Kapal (ABK) dari Kesennuma yang telah berada di Sekolah RI Tokyo (SRIT) sejak Jumat kemarin.

Kepulangan ke-33 ABK ke Jakarta dan daerah ini akan ditanggung oleh perusahaannya masing-masing.

Dengan demikian, tercatat hingga Sabtu ini, 163 WNI telah dievakuasi ke Indonesia.

Kemudian, pada Sabtu (19/3) sore pukul 17.00 waktu setempat, tim Satuan Reaksi Cepat-Penanggulangan Bencana (SRC-PB) yang terdiri atas unsur TNI, Basarnas, BNPB dan Kementerian Kesehatan, telah berangkat menuju lokasi untuk melakukan evakuasi bagi WNI di wilayah Miyagi.

Adapun bantuan logistik yang dibawa oleh SRC-PB dari Indonesia akan disalurkan bagi korban bencana di Saitama dan Yamagata.


PLTN Fukushima

Sementara itu, Jepang terus berupaya melakukan proses pendinginan reaktor di PLTN Fukushima I (Daiichi).

Kini, aliran listrik ke PLTN sedang diupayakan agar normal, sehingga sistem pendinginan dapat diaktifkan kembali.

Pada Sabtu siang (19/3), Ketua Sekretaris Kabinet Jepang, Yukio Edano dalam konferensi persnya menyatakan bahwa laporan awal (preliminary report) menunjukkan produk bayam dan susu dari Ibaraki dan Fukushima telah terkontaminasi radioaktif.

Jumlah zat radioaktif yang ada dalam produk makanan tersebut saat ini, jika dikonsumsi dalam jangka waktu satu tahun akan sama dengan efek satu kali CAT scan. (E008/A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011