Palu (ANTARA News) - Sebanyak 350 ayam jantan  menjadi peserta lomba ayam ketawa di Taman GOR Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu.

Pemilik ayam itu tidak hanya berasal dari Sulawesi Tengah, melainkan dari Sulawesi Selatan, Jawa, dan Bali.

Ketua panitia lomba Hamzah Ali, mengatakan kriteria penilaian lomba ayam ketawa itu suara awal, pertama, dan penutup.

"Kami juga menilai keunikan suara ayam tersebut, dan sampai berapa lama dia (ayam) bersuara," katanya.

Sebenarnya suara ayam itu mirip kokok ayam jantan biasa tetapi ada bagian-bagian tertentu dari suaranya yang menyerupai orang tertawa.

Panitia lomba memberikan waktu 15 menit kepada semua ayam untuk bisa mengeluarkan suara khasnya, sementara pemiliknya memberi semangat dengan cara berteriak dari garis batas yang telah ditentukan.

Lomba itu dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelas senior dan yunior, yang setiap peserta ditarik uang pendaftaran sebesar Rp75.000.

Sejumlah anggota dewan juri terlihat berkeliling sambil memperhatikan dan mencatat suara ayam yang unik.

Hamzah mengatakan, lomba ayam ketawa ini awalnya berasal dari Sulawesi Tengah sejak ratusan tahun silam, kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Sulawesi lainnya, bahkan hingga ke Pulau Jawa.

"Kami hanya mencoba melestarikan budaya nenek moyang agar tidak punah," kata Hamzah yang juga memiliki sejumlah ayam jantan bersuara unik.

Lomba ayam ketawa itu memperebutkan uang jutaan rupiah dan piagam. Panitia juga membagikan hadiah tambahan berupa sepeda motor, televisi, dan barang-barang elektronik lainnya.

Mastam, salah satu pemilik ayam peserta lomba, mengaku mengikutkan sembilan ayamnya dalam lomba ini.

"Mudah-mudahan bisa menang karena ayam saya memiliki suara unik," katanya.

Di sela-sela lomba berlangsung, terdapat juga transaksi jual-beli ayam yang sedang mengikuti lomba.

Seekor ayam yang ikut lomba itu dijual dengan harga dari Rp10 juta hingga Rp25 juta. Bahkan, sebutir telur ayam jago dihargai Rp1 juta.
(R026/Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011