PSHT dikenal memiliki banyak sekali falsafah kehidupan yang sangat bijak.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak seluruh warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) agar selalu mengamalkan dan menjadikan falsafah kehidupan yang perguruan pencak silat ini miliki sebagai prinsip hidup turun-temurun untuk membangun Indonesia.

"PSHT dikenal memiliki banyak sekali falsafah kehidupan yang sangat bijak. Yang saya tahu, sedikitnya ada 30 kalimat bijak. Ini harus dihayati, direnungkan, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, bukan hanya sebagai jargon belaka, melainkan harus benar-benar diimplementasikan," kata LaNyalla berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ajakan tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan secara virtual pada Rapat Koordinasi Nasional Perwakilan Pusat Persaudaraan Setia Hari Terate Tahun 2021 bertema Satu Abad Terate Emas di Palembang, Sabtu.

Selain itu, LaNyalla juga mengatakan Pendiri PSHT Ki Hajar Hardjo Oetomo selalu menekankan tentang landasan hikmat setiap warga PSHT, yaitu mewujudkan memayu hayuning bawono atau memperindah keindahan dunia dengan menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera secara lahir batin.

Semangat itu, lanjut LaNyalla, persis dengan salah satu tujuan lahirnya bangsa dan negara yang dicetuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu keinginan untuk mewujudkan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

"Makanya, saya bangga berada di tengah-tengah warga PSHT yang memiliki cita-cita luhur yang sama dengan para pendiri bangsa ini," ucap LaNyalla.

Namun, pada praktiknya cita-cita luhur tersebut belum dapat terwujud. Oleh karena itu, LaNyalla mengajak semua elemen masyarakat, termasuk warga PSHT, untuk bersatu, bekerja keras, dan melakukan kontribusi secara nyata demi menjadikan Indonesia lebih baik.

Dalam beberapa kesempatan, dia selalu menyampaikan rencana amendemen konstitusi perubahan ke-5 yang sekarang tengah bergulir harus memanfaatkannya untuk memikirkan agar Indonesia dapat segera mewujudkan cita-citanya.

"Itulah pentingnya kita menyatukan pikiran dan kebatinan juga pemahaman kepada rakyat, khususnya kelompok-kelompok masyarakat, termasuk warga PSHT sebagai pegiat dan penjaga warisan kebudayaan,” jelasnya.

Anggota DPD RI asal Daerah Pemilihan Jawa Timur itu menambahkan bahwa PSHT memiliki dedikasi besar bagi kemerdekaan. Hal itu karena salah satu cikal bakal pejuang perintis kemerdekaan Indonesia adalah pendekar-pendekar PSHT yang dididik langsung oleh Ki Hajar Harjo Utomo.

"Makanya, kita sebagai warga PSHT harus bangga, apalagi kini anggotanya sudah mencapai 15 juta orang, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Yang terpenting kemudian, kita semua harus bersatu, membantu bangsa ini dalam pembangunan ke depan," kata LaNyalla yang juga merupakan Dewan Pembina PSHT.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyinggung pula konflik internal PSHT. Menurut dia, hal itu sebaiknya disikapi dengan dewasa.

Dia pun yakin bahwa kebenaran bisa disalahkan, tetapi kebenaran tidak akan bisa dikalahkan.

"Sejalan dengan ajaran luhur warga PSHT, bahwa sing resik, uripe bakal mulyo atau yang bersih hidupnya akan mulia, Indonesia adalah negara hukum, pasti pada akhirnya akan membela dan membenarkan siapa yang secara hukum sudah dinyatakan benar," kata LaNyalla.

Baca juga: Ketua DPD RI dampingi PSHT temui Ketum KONI untuk selesaikan polemik

Baca juga: LaNyalla ajak warga PSHT teladani semangat dan nilai sejarah pendirian


Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021