Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menawarkan investasi di Kawasan Rebana Metropolitan yang di dalamnya ada Kawasan Aerocity Bandara Kertajati, pada perusahaan energi Uni Emirat Arab (UEA), yakni Masdar Mubadala Investment Company.

Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Sabtu, mengatakan Masdar dibidik untuk menggarap investasi di kawasan Aerocity, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, di Kabupaten Majalengka yang memiliki luasan sekitar 3.200 hektare dan aerocity ditopang oleh keberadaan infrastruktur darat, laut dan udara yang mumpuni.

Tawaran tersebut disampaikan Gubernur Ridwan Kamil dalam pertemuan bisnis di Dubai dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dengan Ahmed Al Awadi, Director of Business Development, Clean Energy dan Siddhart Nath, Consultan, Development & Investment Asia Pasific dari Masdar Mubadala.

Baca juga: Pembangunan akses tol Bandara Kertajati sudah 100 persen

Ridwan Kamil memaparkan rencana pengembangan 13 kawasan atau kota baru di Kawasan Rebana Metropolitan yang mencakup delapan kabupaten/kota mulai dari Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, dan Cirebon.

Dia mengatakan Masdar memiliki konsep pembangunan perkotaan berkelanjutan sehingga tepat jika diterapkan di Bandara Kertajati dan bahkan sudah berinvestasi di proyek PLTS apung di Waduk Cirata.

"Masdar City sudah punya portofolio kota futuristik, kota renewable energy, dan kebetulan sudah ada investasi di Jabar. Jadi logis. Sehingga nanti hasil listriknya bisa juga dipakai di kota baru,” katanya.

Ridwan Kamil sendiri memastikan investasi dari kawasan Uni Emirat Arab (UEA) dan Timur Tengah agar terjadi keseimbangan penanaman modal di Jabar yang selama ini lebih banyak didominasi oleh investor dari kawasan Asia seperti Tiongkok, Jepang hingga Korea Selatan.

Ridwan Kamil mengatakan sudah saatnya pemimpin daerah menjemput bola dan mengetuk pintu investor secata langsung.

Baca juga: Muhammad Singgih jabat Dirut Bandara Kertajati

“Saya itu punya prinsip, rezeki itu harus dijemput tidak bisa ditunggu, jadi kami tidak lagi menggunakan ekonomi politik jaga warung, nunggu orang datang. Tapi dengan politik ketok pintu, atau door to door,” katanya.

“Karena biasanya kalau yang mempresentasikannya orang nomor satu, mereka langsung percaya, karena terlihat political will-nya,” tambahnya.

Gubernur memaparkan kunjungan ke Timur Tengah juga merupakan upaya mencari potensi investasi dari negara-negara baru. Selama ini investasi lebih sering datang dari negara Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, atau Singapura.

“Jadi (investasi dari) Timur Tengahnya itu kurang. Untuk menyeimbangkan geopolitik investasi, rencananya di masa depan akan lebih banyak ke Timur Tengah,” ujar Ridwan.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih yang turut mendampingi gubernur menilai Masdar City selaras dengan konsep pengembangan Rebana yang disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Pengembangan Rebana mirip dengan Masdar City, Abu Dhabi yang merupakan kota berkelanjutan dengan konsep live, work, play and learn. Konsep ini akan dikembangkan di Rebana,” tuturnya

Neneng menuturkan Masdar sendiri menyambut baik tawaran investasi di Kawasan Rebana tersebut.

Menurut Neneng paparan Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuat pihak Masdar tertarik untuk menindaklanjuti.

"Dan mereka berencana akan mengutus perwakilannya untuk datang ke Jawa Barat,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut gubernur beserta rombongan juga mengunjungi Masdar City dan mendapatkan penjelasan mengenai konsep kota berkelanjutan. Ridwan Kamil juga menyempatkan untuk mengendarai kendaraan otomatis yang merupakan moda Masdar City.

Masdar kerap dikenal sebagai Abu Dhabi Future Energy Company. Korporasi ini mengalami pertumbuhan tercepat di dunia dalam bidang keberlanjutan.

Masdar City sendiri adalah pusat inovasi dan zona bebas yang menampung lebih dari 900 penyewa komersial serta ribuan karyawan dan penduduk yang tinggal serta bekerja disana.




 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021