Jakarta (ANTARA) - Menjelang akhir tahun, berbagai loka pasar dalam jaringan biasanya menawarkan pesta diskon besar-besaran.

Kaspersky, dikutip dari siaran pers, Senin, menemukan periode ini juga menjadi celah penjahat siber untuk melancarkan aksinya. Mereka menggagalkan setidaknya 708 insiden penipuan online di enam negara Asia Tenggara pada awal 2021.

Mereka menemukan ada kenaikan 60 persen dari jumlah serangan yang menggunakan bank seluler. Berikut ini tips aman berbelanja online menggunakan kartu perbankan.

Baca juga: Lima tips sebelum belanja di kampanye 10.10

1. Kartu kredit
Kaspersky menyarankan menggunakan kartu debit jika ingin belanja online menggunakan kartu perbankan. Tapi, hal ini tidak berarti kartu kredit lebih aman dibandingkan kartu debit.

Menurut mereka, lebih mudah menyelesaikan masalah transaksi berbahaya pada kartu kredit. Bank biasanya memiliki masa tenggang yang bisa memperingatkan pengguna jika menemukan transaksi mencurigakan.

Sementara pada kartu debit, uang akan hilang karena langsung ditarik dari rekening.

2. Saldo minimum
Pengguna kartu kredit disarankan menggunakan batasan (limit) yang rendah, misalnya hanya untuk kebutuhan belanja online.

Jika sampai penjahat siber mendapatkan akses ke kartu kredit, mereka hanya bisa menggunakan dalam jumlah terbatas. Hal ini bisa mengurangi risiko kerugian finansial jika sampai kartu kredit diretas.

3. Jaga keamanan kartu
Platform belanja seringkali memiliki fitur menyimpan detail kartu agar lebih mudah untuk bertransaksi.

Tapi, semakin banyak data yang dibagikan dan disimpan pada platform online, semakin tinggi risiko keamanan siber.

Baca juga: Google Indonesia ungkap kebiasaan online yang membahayakan

Baca juga: ShopeePay buat 11.11 Big Deals gelorakan positifnya pembayaran digital

Baca juga: Survei Markplus: Produk fesyen lokal jadi favorit di "e-commerce"

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021