Gelaran AKMI ini sebagai data diagnostik untuk tindak lanjut perbaikan pembelajaran di madrasah, termasuk untuk mengukur kompetensi siswa, dan juga bahan pertimbangan dalam pemetaan mutu kompetensi siswa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menggelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di 12.809 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang bertujuan untuk mengukur serta meningkatkan keterampilan siswa dalam hal literasi membaca, numerasi, sains, dan sosial budaya (moderasi beragama).

"Gelaran AKMI ini sebagai data diagnostik untuk tindak lanjut perbaikan pembelajaran di madrasah, termasuk untuk mengukur kompetensi siswa, dan juga bahan pertimbangan dalam pemetaan mutu kompetensi siswa," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Dhani menjelaskan kegiatan ini berlangsung mulai 8 hingga 20 November 2021 dan diikuti 12.809 madrasah atau sebanyak 350.135 siswa yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah tersebut merupakan setengah dari seluruh jumlah MI di Indonesia.

Baca juga: Kemenag dorong guru madrasah perkokoh budaya digital

Sebanyak 50 persen MI lainnya akan dijadikan sebagai kelompok kontrol untuk mengetahui evaluasi dampak program AKMI dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran serta peningkatan kompetensi siswa madrasah.

"Hasil AKMI dijadikan referensi dalam mengintervensi perbaikan pembelajaran maupun intervensi kebijakan lainnya, termasuk kebijakan penguatan moderasi beragama dan karakter sosial budaya siswa madrasah," kata dia.

Menurutnya, AKMI dilaksanakan berbasis komputer, dengan dua moda yakni secara online penuh (siswa mengerjakan soal secara online langsung pada server pusat) dan secara semi-online (siswa mengerjakan soal secara offline pada server madrasah, selanjutnya jawaban siswa dikirim oleh operator madrasah secara online ke server pusat).

"Infrastruktur teknologi yang digunakan dalam penyelenggaraan AKMI adalah multistage test (MST), teknologi berbasis artificial Intelligence untuk mendeteksi kompetensi siswa secara cermat. Siswa dapat mengerjakan soal AKMI menggunakan piranti komputer, laptop, tablet, maupun gawai," kata Dhani.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: Pesantren-madrasah diniyah penentu kemajuan Indonesia

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang meninjau pelaksanaan AKMI di MI Al-Hamid dan MI Yusufiyah Jakarta Timur, mengapresiasi penyelenggaraan asesmen ini dan berharap Direktorat KSKK Madrasah terus berinovasi dalam meningkatkan standar dan kompetensi siswa MI.

"Teruslah berinovasi dalam meningkatkan standar dan kompetensi siswa Madrasah Ibtidaiyah agar siswa kita bisa bersaing dengan sekolah lainnya," ujar Menag Yaqut.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021