Jakarta (ANTARA) - Platform pesan singkat Telegram berencana membuat layanan berbayar sehingga pengguna tidak melihat iklan.

Dikutip dari laman Phone Arena, Senin, CEO Telegram Pavel Durov mengumumkan rencana langganan untuk kanal (channel) yang memiliki banyak anggota.

Kanal Telegram yang memiliki lebih dari 1.000 pengguna pada umumnya menampilkan iklan. Dengan langganan berbayar, pengguna yang mengikuti kanal seperti itu tidak lagi melihat iklan.

Fitur ini dikabarkan akan diluncurkan dalam waktu dekat, namun, belum diketahui berapa besar biaya berlangganan karena Telegram masih mengerjakan fitur ini.

Selain fitur berlangganan, Durov juga menyinggung pemilik kanal besar akan bisa mematikan iklan resmi bagi semua pengguna.

Telegram sampai saat ini masih mengkaji dampak ekonomi untuk fitur tersebut.


Baca juga: Telegram sambut 70 juta pengguna baru saat layanan Facebook "down"

Baca juga: Pembaruan Telegram mungkinkan panggilan video miliki 1.000 penonton

Baca juga: Tingkatkan kemampuan diri selama pandemi lewat channel Telegram

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021