Pidie (ANTARA News) - Kementerian BUMN menggalang sebanyak 25 perusahaan milik negara dengan mengumpulkan dana sekitar Rp4 miliar untuk membantu korban banjir bandang di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Nangroe Aceh Darussalam.

Bantuan dalam bentuk program "BUMN Peduli" tersebut disampaikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, kepada Bupati Pidie Mirza Ismail yang disaksikan Wakil Gubernur Propinsi Aceh Muhammad Nazar dan masyarakat korban, di Desa Ujong Peunalem, Kecamatan Tangse, Pidie, Selasa.

Bantuan meliputi tahap tanggap darurat (emergency rescue ) dan tahap pemulihan (relief program ).

Pada kesempatan itu, Menteri BUMN Mustafa secara simbolis menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp500 miliar. Sedangkan selebihnya atau sekitar Rp3,7 miliar masih ditempatkan di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) selaku koordinator BUMN Peduli.

Menteri memaparkan, untuk masa tanggap darurat bantuan diberikan berupa makanan, selimut, kasur, obat-obatan.

Bantuan berupa beras sebanyak 10 ton diserahkan PT Pertani dan 6 ton dari PT Berdikari. Bantuan logistik berupa selimut, sepatu boot, obat-obatan senilai Rp100 miliar dari Bank BRI.

Adapun dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi PT Berdikari menyediakan 120 ekor kerbau, PT Pertani membantu benih pupuk untuk areal pertanian sawah seluas 120 ha yg hancur.

PT PLN berpartisipasi merehabilitasi satu unit Sekolah Dasar dan 1 unit Madrasah Ibtidaiyah dan perbaikan sistem jaringan listrik.

PT Perusahaan Gas Negara membangun 2 unit jembatan permanen, dan 2 unit rumah ibadah.

Bank BRI berkomitmen membangun sarana ibadah dan satu unit fasilitas kesehatan, sedangkan PT Pertamina menyediakan 1 unit ambulance, dan membangun sarana air bersih.

Menurut data, musibah yang melanda 12 desa di Kecamatan Tangse itu mengakibatkan 12 warga meninggal, dan sekitar 600 unit rumah penduduk rusak berat dan ringan. Infrastruktur lainnya seperti jembatan, jalan dan fasilitas kesehatan juga mengalami rusak berat.

Banjir bandang tersebut juga mengakibatkan rusaknya lahan pertanian seluas 200 hektare dan jaringan irigasi.

Pemerintah memutuskan, masa tanggap darurat diperpanjang hingga 3 April 2011 agar penanganan musibah banjir, rekonstruksi dan rehabilitasi wilayah itu dapat terlaksana dengan baik.

Menurut Mustafa, bantuan yang disampaikan BUMN Peduli merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat atas keprihatinan yang dialami warga yang terkena musibah.

"Komitmen BUMN dalam bentuk rekonstruksi wilayah bencana banjir tersebut bisa mencapai Rp12 miliar," kata Mustafa.

Sementara itu,Wakil Gubenur Muhammad Nazar menuturkan, sepanjang waktu musibah yang paling banyak terjadi di Aceh adalah banjir, kemudian gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, dan ombak besar.

"Bencana banjir yang terjadi karena masih terus berlangsungnya kejahatan `illegal logging`, perambahan hutan oleh tangan-tangan jahil.(*)

(L.R017*J008/S025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011