Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga untuk bersabar soal penanganan rob atau banjir pesisir di Jakarta Utara karena pemerintah sedang membangun tanggul.

"Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat yaitu Kementerian PUPR, kita membuat tanggul di pinggir pantai. Terus dilaksanakan setiap tahun, memang ini membutuhkan biaya dan waktu. Untuk itu kami minta semuanya bersabar," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin.

Baca juga: Tiga hari kena rob, Warga Pluit pilih bertahan di rumah

Pengerjaan tanggul itu, lanjut dia, dilakukan sesuai dengan kemampuan Pemprov DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ia juga mengharapkan pihak swasta ikut membantu mempercepat pembangunan tanggul tersebut.

"Harapan kita juga dukungan dari pihak swasta yang bisa membantu percepatan pembuatan tanggul dalam rangka mengurangi banjir rob di kawasan utara Jakarta," ujar Riza.

Sebelumnya, Kementerian PUPR dalam siaran pers pada Rabu (5/8) menjelaskan untuk mengurangi risiko banjir wilayah Jakarta bagian hilir dibangun tanggul untuk pantai dan muara sungai yang kritis sepanjang 46,2 km.

Baca juga: Wagub jelaskan penyebab rob genangi ruas jalan menuju Ancol

Tanggul yang telah dikerjakan sepanjang 13 kilometer dan rencananya akan dikerjakan sepanjang 33,2 km yang terbagi menjadi dua, yakni Kementerian PUPR sepanjang 10,8 km dan Pemprov DKI Jakarta sepanjang 22,4 km.

Pada 2021, Kementerian PUPR mengerjakan tanggul sepanjang 3,8 kilometer.

Sementara itu, banjir akibat rob masih menggenangi kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) di enam RT yang berada di RW 022 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terdampak banjir rob yang sudah terjadi selama empat hari.

Lurah Pluit Helwin Ginting mengatakan ketinggian banjir rob diperkirakan mencapai sekitar 30-60 sentimeter.

Namun warga setempat belum ada yang mau diungsikan karena tidak ingin meninggalkan rumah masing-masing.

Baca juga: Pemprov DKI siapkan 1.262 lokasi pengungsian

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021