Pada tahun 2021, kita dapat melihat bahwa pengembangan vaksin telah membantu kita dalam mengurangi dampak pandemi meskipun akses terhadap vaksin dan pemerataan vaksin masih menjadi tantangan besar
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi memaparkan tiga sektor tiga sektor potensial kerja sama antara Indonesia dan Vietnam, salah satunya industri perikanan.

"Pertama, industri perikanan. Kedua negara tertarik untuk mengembangkan industri perikanan," kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi dalam webinar virtual berjudul "Ekonomi, Kesehatan Masyarakat dan Pariwisata" di Jakarta, Senin. .

Ia mengatakan Vietnam memiliki 700 ribu kilometer persegi wilayah laut. Indonesia memiliki wilayah laut dengan luas 5,8 juta kilometer persegi.

"Garis pantai, Vietnam memiliki 3200 kilometer, sedangkan garis pantai Indonesia adalah 95,000 kilometer," kata Dubes Denny.

Sektor kedua, lanjut dia, adalah industri teknologi tinggi dan ekonomi digital.


Baca juga: KKP perkuat sistem ketertelusuran industri perikanan dengan Stelina

Terdapat jumlah besar dalam populasi penduduk berusia muda, kata Dubes Denny.

Selain itu, kelompok berpenghasilan menengah mengalami perkembangan pesat.

Ia mengatakan kedua negara harus memperhatikan industri teknologi tinggi dan ekonomi digital
.
Sektor lainnya, lanjut dia, kesehatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tidak akan ada artinya jika kesehatan masyarakat terancam oleh pandemi.

Oleh karena itu, kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam kebijakan negara.


Baca juga: Pemerintah dorong pengembangan sistem rantai dingin industri perikanan

"Pada tahun 2021, kita dapat melihat bahwa pengembangan vaksin telah membantu kita dalam mengurangi dampak pandemi

meskipun akses terhadap vaksin dan pemerataan vaksin masih menjadi tantangan besar," ujar Dubes Denny.

Selama masa yang penuh banyak tantangan ini, lanjut dia, Vietnam telah menjadi mitra berharga bagi Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dan kemitraan strategis dengan Vietnam termasuk dalam mengatasi perubahan iklim yang telah menjadi ancaman utama bagi kemakmuran dan pembangunan global," kata dia.

Baca juga: China keluarkan peringatan cuaca ekstrem di tengah gelombang COVID

Baca juga: Malaysia hapus sebagian biaya COVID-19 bagi WNA di KLIA

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021