Jayapura (ANTARA) - Tuan rumah mendominasi perolehan medali laga perdana cabang olahraga panahan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua yang berlangsung di Arena Panahan, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Senin.

Papua sementara unggul dengan perolehan tujuh medali, yakni pada nomor recurve open team, recurve women open team, compound men open team, compound men open, men W1 open, recurve men open, dan recurve women open.

Pada recurve men open team, Papua menurunkan tiga atletnya, yakni Daniel Wilson Uyo, Edy Pranoto, dan Sriyono dengan perolehan 1.711 poin, mengungguli Jawa Barat (1.586 poin) dan DI Yogyakarta (1.557 poin).

Baca juga: Irma Yunita bawa panahan NPC Kalsel raih medali emas di Peparnas Papua

Pada recurve women open team, tuan rumah juga mengandalkan tiga pemanahnya, yakni Arfiah Raharusun, Mahda Aulia, dan Mariyem dengan 1.224 poin, unggul atas Jabar (1.093 poin) dan Kalbar (743 poin).

Di nomor compound men open team, Papua unggul dengan 1.905 poin, menyalip Jabar dengan 1.818 poin dan Sumatra Utara dengan 1.814 poin.

Di kelas perorangan, emas Papua diraih Bertur Klemen, Stefano Ronny Repi, Daniel Wilson Yo, dan Mahda Aulia.

Sementara Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat masing-masing mendapatkan satu medali emas.

Baca juga: Jadwal hari pertama panahan Peparnas Papua

Jateng mendapatkan emas dari nomor compound women open team, Kalsel dari nomor compound women open, sedangkan Kalbar dari women W1 open.

Pertandingan panahan Peparnas Papua diikuti sebanyak 171 atlet panahan dari 18 provinsi yang berlangsung mulai 8-13 November 2021.

Ada setidaknya 30 medali yang akan diperebutkan yang terbagi dalam empat divisi, yakni recurve, compound, nasional, dan W1.

Di cabang olahraga panahan, tercatat sejumlah nama atlet nasional, seperti Fitriyansah (Kalimantan Tengah), Ken Swagumilang (Jawa Timur), Tuwariyah (Yogyakarta), Kholidin (DKI Jakarta), dan Setiawan (Jawa Barat).

Baca juga: 171 atlet panahan siap bertanding di Peparnas Papua

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021