Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terpangkas 1,54 poin atau 0,05 persen menjadi diperdagangkan di 2.958,66 poin
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan tergelincir pada perdagangan Selasa pagi, karena investor asing dan ritel melepas aset-aset berisiko menjelang rilis data inflasi dari China dan Amerika Serikat, sementara won menguat dan imbal hasil obligasi acuan melemah.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terpangkas 1,54 poin atau 0,05 persen menjadi diperdagangkan di 2.958,66 poin pada pukul 01.57 GMT, memperpanjang penurunan ke sesi ketiga berturut-turut. KOSPI turun 0,31 persen pada Senin (8/11/2021).

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics melemah 0,42 persen, sementara rekannya SK Hynix bertambah 0,93 persen. Pembuat baterai LG Chem dan perusahaan platform Kakao masing-masing tergelincir 1,04 persen dan 0,40 persen.

Dikutip dari Reuters, Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 65,6 miliar won (55,50 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1,178,5 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,39 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 1,183,1.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.179,1 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat pada 1.179,7.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,6 basis poin menjadi 1,922 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 1,7 basis poin menjadi 2,311 persen.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat ikuti kenaikan bursa regional dan global
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, perpanjang keuntungan sesi sebelumnya
Baca juga: Saham Australia turun, kerugian besar bank lampaui penambang yang kuat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021