Padang (ANTARA News) - Lima Gunung api di bawah laut yang berada di Indonesia sampai saat ini aktivitas vulkaniknya tidak terlalu membahayakan.

"Dari lima gunung api bawah laut, tiga di antaranya gunung api bertipe B," kata Kepala PMBVG ESDM, Surono, di Padang, Rabu.

Menurutnya, lima gunung api bawah laut yang ada di Indonesia gunung api masih muda tidak terlalu membahayakan. "Gunung api tersebut bila sedang aktif biasanya hanya menimbulkan buih berasap," katanya.

Dia menambahkan, lima gunung api bawah laut yang berada di Indonesia tersebut, di antaranya ada yang pernah melutus.

"Namun letus gunung api bawah laut di Indonesia tersebut tidak membahayakan serta tidak menyebabkan tsunami," katanya.

Terkait adanya penemuan gunung api bawah laut berukuran besar yang berada di Palung Sunda, di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, kata Surono, penemuan tersebut kemungkinan bisa saja terjadi.

Meskipun demikian, pihaknya belum tahu tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini karena butuh penelitian lagi, tapi gunung tersebut tidak masuk dari 129 gunung api Indonesia.

"Gunung api yang terletak di barat Pulau Sumatera itu belum membahayakan. Para peneliti masih meriset tingkat keaktifan gunung api ini," kata Surono.

Para ahli menemukan Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.

Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.

Dia mengatakan, gunung api yang masih aktif ditandai dengan material yang dikeluarkan dari gunung, seperti material padat, cair, atau lava.

"Bila tidak ada material yang dikeluarkan oleh gunung api bawah laut, maka gunung itu merupakan gunung api yang mati," katanya.

Dia menambahkan, hasil penelitian para ahli ada gunung api bawah laut di di Palung Sunda, di barat daya Sumatera, tersebut masih bersifat informasi.

"Belum bisa dipastikan keaktifan gunung api tersebut, maka para peneliti belum memberikan rekomendasi langkah tertentu ke badan penanggulangan bencana," katanya.

Lima gunung api bawah laut berdasarkan data PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yakni berada di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.

Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur, secara administratif gunung Hobal berada di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur, Pulau Lembata (nama lain Pulau Lomblem).(*)

(T.KR-AH/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011