Jakarta (ANTARA) - Terhimpit di tengah situasi pandemi COVID-19 justru mendorong ilustrator lokal mencurahkan ide-ide yang lebih kreatif.

Seniman visual Popomangun menuturkan, pandemi membuatnya lebih kreatif berkat kemunculan semangat kolaborasi dari berbagai jenama untuk bertahan di tengah kesempitan.

"Saya merasa dampaknya lumayan signifikan, misalnya beberapa karya (ilustrasi) dibikin menjadi produk," kata Popomangun dalam webinar, Selasa.

Popomangun digaet oleh jenama SOVLO yang berkolaborasi dengan ilustrator untuk membuat produk fesyen mulai dari tas hingga kemeja. Produk yang dipasarkan kepada masyarakat akan dihiasi oleh gambar-gambar menarik dari tangan ilustrator.

"Kebanyakan memang output dari brand-brand yang membuat produk ini yang berpengaruh. Buat saya, dampak pandemi justru membuat kita lebih kreatif, bisa membuat alternatif-alternatif produk terbaru," lanjut Popomangun.

Kolaborasi antara ilustrator dan jenama fesyen merupakan kunci untuk sama-sama bertahan dan berkembang. Ilustrasi tak melulu hanya bisa dinikmati dalam bentuk dua dimensi. Curahan kreativitas ilustrator tak cuma berakhir di atas kertas atau disimpan di komputer, tapi diwujudkan dalam produk yang mampu menghasilkan pendapatan bagi mereka.

Ini bukanlah hal yang baru. Tahun lalu, ilustrator Ayang Cempaka yang bermukim di Dubai, Uni Emirat Arab, digandeng jenama kosmetik untuk membuat ilustrasi yang mempercantik desain kemasan pemulas bibir. Ilustrator lain yang gambarnya wara-wiri di berbagai merek adalah Puti Puar yang punya ciri khas ilustrasi lucu nan menggemaskan.

Masa depan ilustrator, ujar Popomangun, saat ini menjanjikan karena banyak peluang yang bisa diraih sehingga karyanya bisa diwujudkan dalam bentuk yang lebih bervariasi. Kejelian dalam melihat pasar yang dituju juga penting sebelum membuat ilustrasi untuk produk tertentu. Dengan mengetahui siapa yang akan memakai produknya, ilustrasinya pun akan dibuat agar lebih sesuai dan disukai.

Popomangun menilai, konsumen kini sudah lebih menghargai produk-produk dalam negeri, fenomena yang mendorongnya untuk lebih semangat berkarya.

"Kalau saya lihat di lapangan, orang lebih bangga pakai produk lokal tapi asli dibandingkan produk luar yang KW. Fenomena ini menjadikan kita lebih percaya diri," kata Popomangun.

Sebagai ilustrator, dia juga merasa lebih bangga ketika memakai produk lokal, apalagi melihat karya menghiasi produk-produk dari jenama buatan anak bangsa.

Baca juga: SOVLO gaet ilustrator lokal bawa semangat positif pada produk fesyen

Baca juga: Label fesyen The Executive kolaborasi bareng ilustrator Yogyakarta

Baca juga: Ilustrator "Act-Age" buka suara terkait kasus pelecehan seksual

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021