Saya sudah pernah menyaksikan hal seperti ini, tapi tetap saja sungguh menakjubkan untuk dilihat
Jakarta (ANTARA) - Kompetisi NBA masih teramat jauh dari ujungnya, namun orang sudah tergoda membuat hipotesis mengenai bintang Golden State Warriors, point guard Stephen Curry; bahwa apakah dia tengah menapaki performa terbaiknya yang pernah membuat Warriors mendominasi NBA?

Adalah pertandingan Warriors melawan Atlanta Hawks, Senin pekan ini, yang membuat penggemar NBA menoleh kembali Curry.

Dalam laga yang dimenangi Warriors 127-113 itu Curry membuat sejarah dalam liga basket profesional Amerika Serikat yang menjadi acuan kompetisi basket di seluruh dunia.

Baca juga: Peluang Stephen Curry jadi MVP membesar setelah cetak 50 poin

Dalam laga itu, Steph Curry mencetak 50 poin dan 10 assist yang membuatnya menyisihkan legenda Wilt Chamberlain sebagai pemain NBA tertua yang menorehkan poin sebanyak itu.

Tak hanya itu, pebasket berusia 33 tahun tersebut melengkapi penampilan cemerlang Senin itu dengan tujuh rebound, tiga steal dan satu blok, hingga membuat timnya berhasil mengatasi defisit 15 poin untuk balik memenangkan laga itu.

Itu juga membuat Warriors menggenggam catatan kalah-menang 9-1 yang sejauh ini merupakan yang terbaik untuk NBA musim ini.

Bukan hanya itu, pasar taruhan seketika menempatkan Curry sebagai calon pemain terbaik atau MVP untuk musim reguler NBA periode ini.

"Dia luar biasa. Saya sudah pernah menyaksikan hal seperti ini, tapi tetap saja sungguh menakjubkan untuk dilihat," kata pelatih kepala Warriors Steve Kerr seperti dikutip Reuters.

Curry pun menjadi pemain pertama NBA musim ini yang membuat skor minimal 50 poin, dan juga menjadi pemain Warriors ketiga setelah Rick Barry dan Wilt Chamberlain yang membukukan catatan poin sebanyak itu.

Curry sendiri sudah melewatkan 10 pertandingan sepanjang karirnya dengan mencetak poin paling sedikit 50 poin, sama seperti legenda NBA lainnnya, Kareem Abdul-Jabbar.

Hanya Michael Jordan yang melewati pencapaian Curry sebagai pemain berusia 32 tahun ke atas yang paling sering menciptakan paling sedikit 45 poin.

Tetapi baik Jordan, Abdul-Jabbar, maupun Chamberlain tak bisa melakukan apa yang dilakukan Curry, yakni semakin bagus dalam usia 33 tahun.

Pampilan cemerlang Curry adalah satu dari sejumlah petunjuk Warriors tengah bangkit setelah dua musim sebelumnya terpuruk walaupun secara umum Curry tetap tampil hebat selama periode suram itu.

Namun musim ini dia bisa kian cemerlang seperti semasa jayanya yang membuat Warriorrs juara NBA, apalagi tandemnya yang membuat mereka dijuluki "Splash Brother", yakni Klay Thompson, bakal segera masuk lapangan setelah selama dua musim absen gara-gara cedera tendon achilles.

Baca juga: Stephen Curry cetak 45 poin saat Warriors tundukkan Clippers


Merevolusi basket profesional

Setiap era melahirkan bintangnya sendiri yang memberi corak pada zamannya dan untuk beberapa hal, Curry adalah pemain jenis ini.

Manakala melakukan debut NBA-nya pada Oktober 2009, Curry masuk gelanggang dengan memikul beban putra mantan pemain NBA, Dell Curry.

Lalu, sehari setelah mencetak rekor poin terbanyak NBA dalam satu pertandingan Warriors, Curry menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang dinobatkan sebagai MVP dengan suara bulat.

Dari 2015 sampai 2016 dia menggenggam rata-rata 30,1 poin, 6,7 assist dan 5,4 rebound, selain 50,4 persen efektif pada lemparan dalam bidang, 45,4 persen dalam lemparan tiga angka dan 90,8 persen dari lemparan bebas.

Dia pun menjadi pemain terbaik bersama tim yang paling banyak mencatatkan kemenangan dalam sejarah NBA ketika musim itu Warriors menuntaskan musim reguler dengan catatan menang-kalah 73-9.

Selama 11 musim di NBA, dia sudah melepaskan 5.739 lemparan tiga angka yang 43,5 persennya berbuah poin.

Ketika Warriors memenangi final NBA 2015, saat itu terkukuhkan pula persaingan Warriors dengan Cleveland Cavaliers yang terus terjadi sampai 2018.

Baca juga: Curry senang, Wiggins akhirnya lakukan vaksin COVID-19

Itu juga menjadi perseteruan Curry dengan LeBron James yang waktu itu masih membela Cavaliers sampai akhirnya status GOAT (greatest of all time, yang terbesar sepanjang masa) yang melekat pada diri LeBron James terlucuti oleh permainan impresif dan inspiratif Curry.

Sudah sering dia membantu timnya menumbangkan tim-tim besar sekaligus menyisihkan bintang-bintang lainnya seperti saat dalam perjalanan menjuarai NBA pada 2015 di mana dia membungkam Anthony Davis dari New Orleans Pelicans, kemudian Marc Gasol dari Memphis Grizzlies, lalu dalam final wilayah menjinakkan James Harden dari Houston Rockets, sebelum mengakhiri petualangan LeBron James dalam final NBA musim itu.

Curry melakukan semua itu dengan bermain gembira. Tak peduli Warriors menang atau kalah, dia senantiasa mengawali setiap laga dengan sikap menyenangkan dan penuh semangat yang membuat penonton turut bergairah dan menulari rekan-rekan satu timnya untuk bermain cemerlang sehingga merevolusi bagaimana bola basket profesional mesti dimainkan.

Sepanjang musim 2009-2010, rata-rata lemparan tiga angka yang dilepaskan para pemain NBA per pertandingan adalah 18,1 lemparan. Tapi angka itu kini sudah melesat menjadi 35,9 lemparan, semenjak Curry yang memang dikenal spesialis lemparan tiga angka, memasuki liga.

Dia sungguh shooter terbaik sepanjang masa yang konsisten dia sandang sampai kemudian memegang rekor pemain paling sering memasukkan lemparan tiga angka dalam sejarah NBA.

Dan Curry belum akan berakhir. Sebaliknya, dia mungkin sudah siap untuk meledak lagi semakin dahsyat.

Baca juga: Kartu basket "rookie" Stephen Curry terjual Rp85 miliar

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021