Kalau ditemukan siswa yang positif nol sampai satu persen maka hanya rombongan belajar atau kelasnya yang kami hentikan. PTM di sekolah-sekolah tetap berjalan
Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, segera melakukan tes usap massal kepada para siswa di 30 sekolah, dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Kami akan melakukan tes usap massal kepada siswa di 30 sekolah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Edy Sugiarto di Cirebon, Rabu.

Edy mengatakan 30 sekolah itu terdiri dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) yang berada di Kota Cirebon.

Baca juga: Gibran minta guru tak bermasker di SDN 113 tes usap

Tes usap massal akan digelar pekan depan, apabila pada saat tes ada yang dinyatakan positif COVID-19 kurang dari satu persen, maka pihaknya hanya akan menghentikan pembelajaran di satu kelas.

"Kalau ditemukan siswa yang positif nol sampai satu persen maka hanya rombongan belajar atau kelasnya yang kami hentikan. PTM di sekolah-sekolah tetap berjalan," ujarnya.

Edy menambahkan akan membubarkan PTM terbatas ketika siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai satu sampai lima persen.

"Kalau ada yang positif harus jalani isolasi. Sampel sekolah berdasarkan populasi dan wilayah," katanya.
Baca juga: RSUD Trenggalek turunkan tarif tes usap PCR menjadi Rp300 ribu

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan 30 sekolah yang menjadi sasaran tes usap itu berasal dari berbagai tingkatan dan akan menyasar 10 persen dari jumlah siswa di masing-masing sekolah.

Berbeda dengan kegiatan uji petik yang dilakukan pada beberapa minggu lalu, di mana setiap sekolah masing-masing 100 siswa.

"Kalau di SMP 1 itu jumlah siswanya 1.200 oran maka sampelnya 120 siswa," katanya.

Agus menambahkan tes usap massal yang dilakukan Pemkot Cirebon, dalam rangka mendeteksi penyebaran COVID-19 selama PTM terbatas dilaksanakan.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021