telah diteliti oleh ilmuwan Center for Disease Control and Prevention di Atlanta Amerika pada September 2020
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan perilaku memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) terbukti efektif menurunkan sejumlah kasus penyakit di berbagai daerah di Indonesia maupun dunia.

"Memakai masker dan menjaga jarak telah diteliti oleh ilmuwan Center for Disease Control and Prevention di Atlanta Amerika pada September 2020. Laporan itu mengatakan menurunkan kejadian influenza musiman di Amerika Serikat berkat adanya masker dan jaga jarak," kata Reisa Broto Asmoro saat menyampaikan siaran pers PPKM di YouTube KPCPEN yang diikuti dari Jakarta, Rabu.

Reisa mengatakan situasi serupa juga terjadi di Chile, Australia dan Afrika selatan.

Perilaku membiasakan diri memakai masker dan jaga jarak juga dilaporkan beberapa Puskesmas di Karangasem, Bali, turut menurunkan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). "2019 pernah tercatat 945 kasus dan 2020 turun 750 kasus dan pada tahun ini sampai dengan Oktober terdata ada 450 kasus," katanya.

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik, kata Reisa, juga membantu mengurangi masuknya kuman ke dalam tubuh manusia.

"Berita dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengabarkan kasus diare di daerah tersebut berkurang sebanyak lebih dari 1.300 kasus di 2020 dibandingkan 2019," katanya.

Reisa mengatakan perilaku menjaga jarak diyakini membuat masyarakat terhindar dari berbagai penyakit menular seperti batuk, pilek bahkan tuberkulosis, meskipun belum ada penelitian yang komprehensif.

Dikatakan Reisa inisiatif mengurangi mobilitas sampai dengan 30 persen di bawah rata-rata pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi juga membantu mengurangi polusi dan menaikkan kualitas udara.

"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaporkan bahwa indeks standar pencemaran udara di DKI Jakarta, Padang, Pekanbaru, Makassar dan Banjarmasin menurun," katanya.

Baca juga: Jubir: Ayo vaksin, 78 juta orang sudah divaksinasi dan aman
Baca juga: Dokter Reisa: Lonjakan kasus negara lain pelajaran tidak lengah prokes
Baca juga: MUI: Kebijakan penanganan COVID-19 harus integral

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021