Jakarta (ANTARA) - Anggota MPR RI Sadarestuwati mengapresiasi terbitnya Novel Meraih Mimpi yang diinisiasi Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI karena memuat kisah menarik, menginspirasi generasi muda, dan masyarakat Indonesia.

Sebagian kisah dalam Novel Meraih Mimpi, menurut Sadarestuwati, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menyerupai perjalanan hidup yang pernah dilaluinya, yaitu harus bekerja keras, pantang menyerah, selalu mengingat, dan berpasrah diri kepada Allah SWT untuk menjadi anggota legislatif.

“Saya adalah anak petani yang tidak meneruskan pendidikan dokter sesuai keinginan orang tua dan memilih pindah ke Fakultas Pertanian. Kepindahan ini membuat bapak marah dan tidak mau menegur. Dalam kondisi tersebut, saya bertekad untuk hidup mandiri,” jelas Sadarestuwati saat menjadi narasumber dalam acara "Bedah Novel Meraih Mimpi" yang berlangsung di Selasar Nusantara IV, Komplek MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menyapa Sahabat Kebangsaan, "tagline" baru MPR

Karena enggan meminta biaya kuliah kepada orang tua, Sadarestuwati yang akrab di panggil Estu rela menjadi sopir taksi, berjualan beras di Surabaya, bahkan menjadi sales demi mengejar cita-cita dan menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi.

Setelah menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana pertanian, kata Sadarestuwati, ia melanjutkan usahanya hingga dipercaya memimpin sebuah BUMN yang beroperasi di Surabaya.

"Jangan pernah merasa paling rendah dan paling tidak mampu karena tidak memiliki apa-apa. Sebaliknya, jadikan kesulitan karena tidak memiliki apa-apa itu sebagai energi positif untuk mengejar cita-cita dan meraih kesuksesan,” imbau Estu.

"Bedah Novel Meraih Mimpi" merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada Pekan Kehumasan 8-11 November 2021.

Baca juga: Ketua MPR RI minta Timsel KPU-Bawaslu perhatikan survei JPPR

Selain Sadarestuwati, acara tersebut dihadiri Pengamat Literasi Ade E Sumengkar serta Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah.

Pengamat Literasi Ade E Sumengkar berpendapat Novel Meraih Mimpi berisi cerita yang menarik, mampu menghibur, dan mengundang perasaan haru pembacanya.

Novel ini, tambahnya, mengandung kisah inspiratif yang layak dibaca oleh seluruh masyarakat Indonesia karena mengandung teladan dan perjuangan dalam meraih mimpi.

“Kalau dinikmati secara serius, kita bisa dibuatnya menangis, haru, dan bahagia. Ini benar-benar kisah yang sangat baik karena di dalamnya terdapat karakter bangsa Indonesia yang dicerminkan dalam Empat Pilar MPR RI,” kata Ade E Sumengkar.

Baca juga: Ketua MPR RI minta Densus 88 tetap tingkatkan kewaspadaan

Ade berharap Novel Meraih Mimpi dapat diperbanyak dan dibagikan kepada masyarakat untuk menginspirasi dan memberikan semangat kepada mereka dalam mencapai cita-cita.

Novel Meraih Mimpi menceritakan perjuangan serta rintangan yang harus dilalui tokoh Sukmo demi mengejar keberhasilan. Ia bahkan dihadapkan pada pilihan di antara memilih kesuksesan di depan mata atu melanjutkan pendidikan. Namun, pilihannya untuk melanjutkan pendidikan berakhir dengan membawanya menuju kesuksesan.

Perjuangan seperti itulah yang patut dijadikan sebagai inspirasi oleh para pembaca Novel Meraih Mimpi.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021