Pekanbaru (ANTARA News) - Kisruh yang terjadi pada kongres pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding di Pekanbaru, Sabtu malam (26/3) diharapkan tidak mengganggu jalannya kompetisi sepak bola dibawah naungan PSSI.

"Pengaruh sebetulnya pasti ada. Tapi kami berharap tidak menjadikan kompetisi berhenti," kata Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar saat dikonfirmasi di Pekanbaru, Minggu.

Menurut dia, dengan adanya pengambilalihan kongres oleh pemilik suara mayoritas dipastikan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid tidak tinggal diam. Mereka juga akan melakukan langkah-langkah yang dinilai menguntungkan.

Untuk itu, kata dia, pihaknya bersama dengan pemilik suara yang mengambil alih pelaksanaan kongres PSSI melakukan lankah antisipasi dengan jalan melakukan koordinasi dengan PT Liga Indonesia selaku pelaksana kompetisi di Tanah Air.

"Sebetulnya kami belum ingin berfikir jauh terutama masalah kompetisi. Kami fokus pada kongres. Tapi melihat kondisi saat ini pasti akan berpengaruh," katanya menambahkan.

Kompetisi yang diyakini akan terpengaruh dari dampak kisruh di Pekanbaru adalah kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama. Kedua kompetisi tersebut saat ini masih berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan PT Liga Indonesia.

Pernyataan sama juga dinyatakan oleh Ketua Umum Persisam Samarinda Harbiansyah Hanafiah. Menurut dia, kompetisi sepak bola yang berada dibawah naungan PSSI selalu terpengaruh dengan kebijakan oleh asosiasi sepak bola Indonesia itu.

"Kompetisi terpengaruh itu jelas. Tapi kami akan meminta kepada PT Liga Indonesia tetap profesional dalam mengelola kompetisi sepak bola Indonesia," katanya saat dikonfirmasi.

Begitu juga pernyataan yang diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI Pengprov Papua Usman Pakaubun. Menurut dia, pengaruh pengambilalihan kongres terhadap kompetisi pasti ada, hanya pihaknya belum memastikan apa pengaruhnya.

"Yang jelas kompetisi yang ada saat ini akan diperbaiki. Tidak ada lagi penentuan siapa yang bakal menang dalam kompetisi di Indonesia seperti yang terjadi saat ini," katanya dengan tegas.(*)

(T.B016/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011