Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia memperpanjang kerugian untuk sesi keempat pada Kamis, dengan perusahaan perawatan kesehatan dan energi paling tertekan, karena meningkatnya risiko inflasi AS memicu kekhawatiran normalisasi kebijakan Federal Reserve (Fed) yang lebih awal dari perkiraan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 7.379,00 poin pada pukul 00.52 GMT. Indeks acuan ditutup melemah dalam tiga hari sebelumnya.

Ketiga indeks utama saham AS berakhir di wilayah negatif semalam, memperpanjang kerugian mereka dan menambah aksi jual Selasa (9/11/2021) karena melonjaknya harga-harga konsumen meningkatkan kekhawatiran gelombang inflasi panas yang berlarut-larut.

Saham sektor perawatan kesehatan Australia mencatat persentase penurunan terbesar dalam indeks acuan, turun hingga 1,6 persen, menandai sesi terburuk mereka sejak pertengahan Oktober.

Perusahaan biotek CSL Ltd turun lebih dari satu persen sementara operator rumah sakit Ramsay Health Care kehilangan 7,3 persen setelah mencatat penurunan pendapatan kuartal pertama.

Baca juga: Saham Australia dibuka naik tipis, ditopang keuangan dan emas

Sektor energi jatuh sebanyak 2,4 persen, memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut, dengan kelas berat dalam indeks​ ​​​​​​Woodside Petroleum dan Santos masing-masing anjlok lebih dari 3,0 persen.

Harga minyak merosot semalam, terpukul oleh lonjakan dolar setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya sedang mencari cara untuk mengurangi biaya energi di tengah percepatan inflasi yang lebih luas.

Saham sektor teknologi lokal juga berada di antara pencetak kerugian teratas, turun hingga 1,7 persen, dengan raksasa beli-sekarang-bayar-nanti Afterpay Ltd dan pembuat perangkat lunak akuntansi Xero Ltd masing-masing turun 1,7 persen dan 4,4 persen.

Di antara top gainers, penambang-penambang kelas berat naik 1,2 persen, pulih dari penurunan hampir 2,0 persen di sesi sebelumnya. Penambang global BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals Group naik antara 1,0 persen hingga 3,5 persen.

Saham-saham terkait emas Australia terangkat 2,3 persen karena melonjaknya inflasi AS meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, mengirimkan harga ke level tertinggi lima bulan pada Rabu (10/11/2021).

Di seberang Laut Tasman, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 13.044,02 poin.

Baca juga: Saham Australia turun, kerugian besar bank lampaui penambang yang kuat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021