Jakarta (ANTARA) - Selebritas asal Thailand, Narilya Gulmongkolpech berusaha total memerankan karakter Mink dalam film "The Medium" termasuk saat harus kesurupan atau keadaan kesadaran yang tidak biasa dan perubahan perilaku akibat pengendalian tubuh oleh makhluk gaib.

Demi kepentingan adegan, perempuan berusia 21 tahun itu dia mengatakan menurunkan berat badan hingga 10 kg.

"Untuk kepentingan film ini, untuk akting scene (kesurupan) ini, saya harus diet 10 kg, jadi sudah tidak ada tenaga saat itu," tutur dia dalam sesi wawancara secara daring, ditulis Kamis.

Narilya mengaku sempat stres memikirkan bagaimana harus melakukan adegan kesurupan. Beruntung, dia mendapatkan dukungan dari tim termasuk sutradara Banjong Pisanthanakun yang memberinya kekuatan.

Dalam "The Medium", Narilya berperan sebagai Mink, seorang wanita dengan riwayat keluarga sebagai cenayang yang mengalami kesurupan banyak roh jahat termasuk hewan.

Tubuh Mink harus bergerak seperti layaknya seseorang yang kesurupan. Agar mumpuni melakukan adegan ini, Narilya mempelajari gaya saat seseorang kesurupan seperti anjing. Dia pun rajin melakukan yoga agar tubuhnya lentur.

"Bagaimana saya harus berkomunikasi dengan penonton tentang kesurupan roh jahat maupun roh binatang dan arwah-arwah lain. Aktingnya sangat susah," kata dia.

Berbicara karakter, menurut Narilya, tokoh Mink memiliki kepribadian yang amat berbeda dari dirinya antara lain menyoal wilayah tinggal dan kebiasaan merokok. Dia mengatakan, tak pernah merokok sebelumnya.

"Mink itu orang luar kota (desa), sementara Nir sendiri orang kota. Jadi ini saja sudah merupakan perbedaan pertama. Banyak sekali yang harus dipelajari. Misalnya, Mink itu kan perokok, saya tidak merokok. Jadi saya harus melihat cara orang-orang merokok seperti apa," demikian ujar dia.

Baca juga: Sutradara "The Medium" terpikir gandeng Joko Anwar garap film horor

Baca juga: Joko Anwar bangga Marissa Anita gabung di film animasi Hollywood "Ozi"

Baca juga: Film dokumenter Imelda Marcos dilarang tayang di Thailand Selatan

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021