Jakarta (ANTARA News) - Kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan "Aksi Kepedulian Indonesia untuk sejumlah negara di Timur Tengah yang tengah dirundung krisis politik dan konflik bersenjata, di Jakarta, Minggu.

Aksi yang digelar di Silang Monumen Nasional, itu dihadiri beberapa tokoh nasional dari organisasi massa dan organisasi politik seperti Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Hidayat Nurwahid, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida, Ketua Persekutuan Gereja Injil Indonesia Pendeta Nus Riemas, serta politisi PKS Selamat Nurdin, Yoyoh Yusroh dan Triwisaksana.

Para tokoh menyeru masyarakat dan pemerintah untuk mendukung perjuangan rakyat di negara-negara Timur Tengah yang sedang dilanda konflik bersenjata dan krisis politik seperti Yaman, Palestina, Bahrain dan Libya.

"Masyarakat dan pemerintah Indonesia seharusnya bergabung dengan Rusia, China, Turki dan India menentang invasi militer sekutu di Libya," kata Selamat Nurdin.

PKS juga meminta pemerintah mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi untuk mengakhiri krisis politik dan konflik bersenjata di beberapa negara Timur Tengah supaya rakyat sipil yang menjadi korban tidak bertambah banyak.

PKS juga berharap pemerintah mendesak PBB mengawasi secara ketat aksi tentara koalisi yang dikomandoi Amerika Serikat di Libya supaya tindakan itu tidak justru menimbulkan persoalan baru di negara kaya minyak itu.

"Indonesia harus ikut berperan, mengingatkan PBB dan pihak yang terlibat untuk mengevaluasi tindakan yang telah diambil. Karena apapun alasannya, perang tidak pernah bermanfaat bagi kemanusiaan," kata Pendeta Nus Riemas.

"Perjuangan rakyat Libya untuk reformasi harus kita dukung tapi tindakan tentara sekutu yang mengorbankan rakyat sipil harus ditentang," kata aktifis PKS Nurul Hidayati.

Massa PKS berkumpul, memadati salah satu sudut Lapangan Monas, sejak pukul 13.30 WIB. Dipandu oleh pengarah acara, mereka meneriakkan yel-yel untuk menyuarakan dukungan bagi korban konflik bersenjata dan konflik politik di Timur Tengah.

Mereka menyuarakan dukungan dengan kata-kata, "Libya! Freedom!, Gaza! Selamatkan! Diktator! No!, Penindasan! No!, Pembunuhan! No!"

Setelah itu mereka mendengarkan orasi dari tokoh-tokoh nasional yang hadir dan kemudian berjalan dengan membawa spanduk dan aneka macam bendera menuju Bundaran Hotel Indonesia untuk kemudian kembali lagi ke Lapangan Monas.(*)

(T.M035/R018)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011