Sangata (ANTARA News) - Bus antar Kota lintas Kalimantan Timur,wilayah Utara jurusan Samarinda-Berau dan sebaliknya, berhenti beroperasi total akibat semakin parahnya kerusakan jalan. " Seluruh perusahaan angkutan dan sopir bus tidak berani beroperasi dan memilih berhenti sampai jalan tersebut diperbaiki," kata Akib, warga Berau di Sangata, Senin.

Menurut Akib, hanya kendaraan kecil saja yang bisa lewat, jenis Kijang Inova, Avanza, Panther, sedangkan kendaraan besar seperti bus penumpang tidak berani. Begitu juga truk pengangkut barang dan pengangkut sembako jarang.

"Sopir kendaraan yang berani melewati di jalan lintas kaltim seperti sekarang, harus siap-siap menanggung resiko termasuk siap bermalam di tengah jalan jika hujan turun, kalau tidak hujan bisa lolos tapi waktunya sekitar 16-17 jam," kata Akib yang datang ke Sangata menggunakan taksi carteran.

Kalau dulu Berau Samarinda bisa ditempuh paling lambat 11 Jam, tetapi sekarang untuk Berau -Sangata saja kami berangkat dari Berau pukul 15.30 wita tiba di Kota Sangata Pukul 07.30 wita atau sekitar 16 jam, ditambah lagi ke samarinda 4 jam atau total 20 jam.

Angkutan bus, jurusan Samarinda - Berau, kata Akib sejak sudah hampir satu bulan berhenti operasi, karena kondisi jalan tsangat parah, bahkan ada badan jalan yang tinggal separuh dan longsor. Harus ada sopir yang mengalah jika bertemu dijalan, kalau tidak akan terjebak kedalam kubangan atau jatuh ke jurang.

"Akib mengatakan, kerusakan jalan ke wilayah Utara kaltim, jika tidak segera diperbaiki paling lama 1 bulan kedepan rusak putus total. Daerah paling parah mulai di simpang Perdau Kecamatan Bengalon Kutai Timur sampai memasuki kawasan Labaran Kabupaten Berau sudah rusak luar biasa hancurnya," katanya.

Hardi dan Ana pasangan suami istrinya warga SP1 Muara Wahau yang juga ikut dalam taksi mengatakan bersedih melihat jalan Kaltim yang tidak pernah bagus. Kami orang kecil yang merasakan sakitnya jalan rusak, biaya tinggi badan sakit sepanjang jalan, rata-rata penumpang mabuk di jalan.

"Menurut Hardi yang juga karyawan perusahaan swasta di wahau, akibat rusaknya jalan membuat ongkos mahal. Dulu biaya Wahau Samarinda kalau naik bus Rp60 ribu/orang kalau Kijang Rp80 ribu/orang. Sekarang taksi Kijang naik menjadi Rp250.000/orang.

Setiap hari pasti akan kendaraan terperosok dan tertaman di kubangan dan bahkan ada yang masuk parit, saat menghindari kubangan lainnya. Kalau sopir tidak nekat dan berani tidak mau lagi lewat di jalan kaltim.

Hal sama dikatakan Ibu Sumiati pemilik warung makan "Mulana" di hambur batu, jalan lintas Kaltim daerah Bengalon. Ia mengatakan setiap sopir dan penumpang yang singgah istirahat di warungnya mengeluh kondisi jalan.

"Kasihan pak, mereka para sopir dan penumpang membanding-bandingkan kondisi jalan di daerah pulau Jawa, mulus-mulus sedangkan Kaltim jangankan aspal, lubangnya saja tidak pernah tertutup," kata Sumiati menirukan keluhan warga.

Nurdin 32 tahun, sopir Kijang Inova dari Berau juga mengatakan sepanjang jalan tidak ada yang baik, semuanya rusak. Tidak perlu dikatakan daerah mana, pokoknya jalannya kaltim paling parah rusaknya, ujarnya di Sangata, Senin.

"Tolong tulis pesan saya pak, sampaikan pesan saya dari Nurdin, mohon maaf untuk pak Presiden SBY dan semua anggota DPR RI, pak Gubernur Awang Faroek dan anggota DPRD Kaltim, tolonglah jalan Kaltim diperbaiki. Kasihan kami rakyat semakin susah kalau jalan rusak, " kata Nurdin. (*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011