Harapannya ini dapat menambah reputasi  bidang tertentu dalam rangkaian mendapatkan predikat 'World Class University'
Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)  menambah empat guru besar sebagai upaya  menuju universitas kelas dunia pada tahun 2025.

Rektor UMS Sofyan Anif di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan ada empat guru besar yang akan dikukuhkan pada Sabtu (13/11), di antaranya Supriyono dan Marwan Effendy yang merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin.

Sedangkan dua yang lain, yakni Anam Sutopo sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Penerjemahan dan Kun Harismah Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia.

Baca juga: UMS terus perkuat kerja sama dalam dan luar negeri

Dengan penambahan empat guru besar tersebut, dikatakannya, pada tahun 2021 jumlah Guru Besar UMS tercatat sebanyak 38 orang.

"Ini baru pertama kalinya, kegiatan yang luar biasa yakni mengukuhkan empat guru besar sekaligus. Tentunya ini menjadi 'branding' yang sangat baik bagi UMS," katanya.

Ia mengatakan prestasi tersebut sangat positif bagi pengembangan sumber daya manusia yang tengah digalakkan.

"Dua minggu lalu dalam pemeringkatan internasional perguruan tinggi Islam dunia versi uniRank UMS menduduki posisi tiga. Harapannya ini dapat menambah reputasi  bidang tertentu dalam rangkaian mendapatkan predikat World Class University," katanya.

Baca juga: Kondisi membaik, sekolah-kampus di Solo didorong segera lakukan PTM

Sementara itu, hal lain yang masih perlu ditingkatkan sebagai bagian dari akselerasi menuju WCU tersebut, yakni kerja sama dengan pihak asing.

"Yang perlu ditingkatkan adalah jumlah mahasiswa asing kami. Ini bidangnya WR (Wakil Rektor) 4 agar mahasiswa asing terus meningkat baik yang melalui beasiswa dari negara maupun dari UMS sendiri," katanya.

Baca juga: Mendikbudristek minta mahasiwa UMS merdeka tentukan arah masa depan

Untuk mahasiswa asing tersebut, dikatakannya, ada yang sifatnya reguler dan ada yang disebut dengan student mobility. Selain itu, dikatakannya, yang masih perlu dimaksimalkan lagi adalah keberadaan dosen asing di UMS dan pendanaan riset dari luar negeri.

"Kami sedang menyusun strategi agar dana yang diperoleh bisa meningkat, namun memang untuk urusan riset selama pandemi ini tidak bisa maksimal, bahkan untuk PPG (program profesi guru) juga tidak tersedia. Namun ini yang akan kami lakukan ke depan untuk menambah reputasi di bidang-bidang tertentu dalam membentuk WCU," katanya.

Baca juga: Rektor UMS berpesan kepada lulusan untuk utamakan ilmu dan amal

Baca juga: UMS lakukan akselerasi capai "World Class University"

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021