Jakarta (ANTARA News) - Benteng Kedaulatan (BK) sebagai salah satu Ormas pendukung SBY menganggap kasus yang saat ini sedang membelit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuktikan bahwa citra PKS sudah menurun, kata Ketua umum BK Farhan Effendy kepada pers, di Jakarta, Selasa.

Mantan aktivis mahsiswa 98 itu menegaskan, BK juga menampik keras tudingan salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengatakan partai Demokrat menari diatas penderitaan PKS, karena pernyataan tersebut dinilai seperti orang tidak terdidik.

"Tidak semestinya kader PKS itu mencari kambing hitam atas persoalan internal yang kini dideranya. Kader PKS harus berkaca, tidak bisa dipungkuri PKS sudah tercoreng," katanya.

Menurut Farhan, kasus Yusuf Supendi dengan presiden PKS menjadikan bara api di interal partai tersebut. Problem kepartaian itu membuktikan manajemen PKS tidak rapi. Ada "problem like and dislike" yang berlangsung dalam partai.

"Sinyalemen pertikaian antar kubu dan kader juga sangat kuat, hal ini lumrah terjadi terkait pergeseran bentuk partai dari partai kader ke partai massa, atau justru menurut saya arah PKS semakin tidak jelas," katanya.

PKS lanjut Farhan, terlihat gagap dalam menyikapi perkembangan dinamika politik dan tidak sabar dalam 'mereguk' kekuasaan, sehingga iprediksikan satu per satu persoalan PKS akan muncul yang akan menyulitkan kinerja partai tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq menyatakan, partainya tidak akan terpecah dan tetap solid terkait tindakan Yusuf Supendi melaporkan beberapa petinggi PKS yang diduga melakukan penggelapan dana kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2007, termasuk dirinya.

"Langkah-langkah yang dilakukan oleh Yusuf tidak akan mengganggu soliditas kader-kader PKS," kata Luthfi usai "Buka Bersama Keluarga Kader PKS" di Jakarta (24/3).

Ia mengatakan, kabar mengenai perpecahan dalam internal PKS hanyalah asumsi yang timbul dari beberapa pihak mengenai masalah tersebut.

Namun, lanjut Luthfi, walaupun saat ini sudah banyak kabar mengenai perpecahan internal dalam kubu PKS, pihaknya tidak akan terpengaruh akan hal tersebut.

Luthfi menegaskan, partainya akan menindak tegas siapa pun yang melakukan pelanggaran di dalam partai.

Ia memaparkan, pada tahun 1999-2004 lembaga yudikatif PKS memecat seorang wakil presiden dan di periode 2004-2009 yudikatif PKS juga memecat seorang wakil dewan syariah.

"Jadi ini menunjukkan bahwa disiplin di PKS sangat ketat dan tidak pandang bulu. Justru bulu yang harus memandang aturan kita. Di sini tidak ada mafia hukum dan mafia kasus, dan tidak ada satupun di institusi kami yang bisa mengintervensi keputusan yudikatif di PKS," paparnya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011