mengalami penurunan secara signifikan dari 2020
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) menyebutkan terdapat penurunan angka kasus penyakit demam berdarah (DBD) di wilayah itu pada 2021 sebanyak 592 kasus dibanding pada 2020.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan M Helmi di Jakarta, Jumat mengatakan sepanjang 2020, kasus DBD di Jakarta Selatan mencapai 1.016 kasus dari total seluruh wilayah.

Sementara, hingga 10 November 2021, angka kasus DBD tercatat sebanyak 424 kasus.

"Alhamdulillah, angka kasus DBD di Jakarta Selatan pada 2021 mengalami penurunan secara signifikan dari 2020 dan di November ini, ada satu kasus DBD," kata Helmi.

Baca juga: Jaksel optimalkan kembali jumantik antisipasi kenaikan kasus DBD

Helmi menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat, baik dari kader juru pemantau jentik (Jumantik), PKK, dasa wisma dan seluruh warga masyarakat yang telah bersama-sama melakukan berbagai upaya dalam pencegahan penyakit DBD.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Selatan Essie Munjirin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, baik dilakukan oleh kader Jumantik maupun Jumantik mandiri yang dilakukan oleh warga.

"Saya mengajak seluruh unsur masyarakat, tim PKK, Jumantik dan dasa wisma untuk menggalakkan kembali gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah dan di rumahnya masing-masing," ujar Essie saat melakukan kegiatan PSN di Asrama Lingkungan Hidup, Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa.

Essie berharap, semoga dengan digencarkan kegiatan PSN, angka kasus DBD dapat tertangani dengan baik. "Semoga kegiatan PSN ini untuk menekan angka DBD saat ini," ucapnya.

Baca juga: Sudin Kesehatan Jaktim ajak warga jadi jumantik di rumah sendiri

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021