Sebelum ada temuan akan kita 'fogging'
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengintensifkan penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk (fogging) meskipun kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini masih relatif rendah.

"Dulu apabila ada temuan DBD baru kita 'fogging', tapi sekarang akan kita balik polanya. Sebelum ada temuan akan kita 'fogging'," kata Wakil Wali Kota Irwandi, di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian, kata Irwandi, penyemprotan dilakukan guna mencegah DBD pada musim penghujan sebagai tindakan preventif.

Ia pun mengimbau warga untuk rajin membersihkan bak penampungan, serta genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk.

Menurut dia, jentik nyamuk DBD tidak hanya berada di wilayah kumuh, melainkan juga wilayah permukiman bersih sekali pun.

"Nyamuk DBD biasa ada di tempat-tempat bersih yang ada genangan airnya, misalnya kolam ikan yang tidak ada ikannya, karena jentik itu akan mengendap dan hidup," kata dia.

Kader juru pemantau jentik (Jumantik)  juga berperan dalam melakukan sosialisasi dan pengawasan kepada masyarakat untuk menghindari genangan di bak maupun penampungan terbuka.

Oleh karena itu, kader Jumantik bersama masyarakat harus intensif melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan setempat sehingga terhindar dari serangan nyamuk "aedes aegypti".

Berdasarkan data yang dihimpun dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, ada 118 orang terjangkit DBD sepanjang tahun 2021.

"Agar angka ini tidak meningkat, kita harus tetap hati-hati, karena DBD biasanya ada di air tergenang itu harus dibuang, apalagi sekarang masuk musim hujan," kata dia.

Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Selatan pada 2021 turun dibanding 2020
Baca juga: Jaksel optimalkan kembali jumantik antisipasi kenaikan kasus DBD

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021