Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe menyebutkan ajang Peparnas XVI Papua menjadi pengingat masyarakat bahwa penyandang disabilitas bukanlah sebuah kelemahan.

"Saya mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Papua bahwa pemahaman kita terhadap saudara-saudara kita penyandang disabilitas, bukanlah merupakan kelemahan," ujar Lukas Enembe pada acara penutupan Peparnas XVI Papua di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu.

Selain itu, Lukas Enembe juga menilai dari penyandang disabilitas kita bisa belajar untuk selalu mensyukuri karunia Tuhan yang membuat posisi kita sama dengan teman-teman difabel.

Dirinya mengatakan hal ini telah diraih dengan perjuangan untuk menunjukkan kesetaraan yang sudah dilakukan sejak dahulu.

"Kita belajar untuk selalu mensyukuri karunia Tuhan sehingga posisi kita sama dengan teman-teman difabel karena menunjukkan hak-hak kesetaraan harus diperjuangkan," terang Lukas.

Pada ajang Peparnas XVI Papua ini, terdapat 1.935 atlet yang berlaga dari 33 provinsi pada 12 cabang olahraga yang dipertandingkan sejak Sabtu (6/11) lalu hingga Sabtu (13/11).

Tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu, demikian data dari pihak penyelenggara.

Baca juga: Tuan rumah juara umum Peparnas Papua

Sementara tuan rumah Jawa Barat gagal mempertahankan predikat juara bertahan setelah hanya finis di urutan kedua dalam klasemen akhir perolehan medali dengan 110 emas, 92 perak, 75 perak.

Posisi ketiga di tempati Jawa tengah dengan raihan 89 emas, 60 perak, 76 perunggu. Adapun keempat dan kelima masing-masing diraih Kalimantan Selatan dengan 41 emas, 43 perak, dan 47 perunggu dan Sumatera Utara dengan 27 emas, 32 perak, dan 15 perunggu.

Baca juga: Gubernur Enembe bangga Papua juara umum Peparnas XVI 2021
Baca juga: Presiden Jokowi tutup Pekan Paralimpik Nasional XVI Papua
Baca juga: NPC Indonesia: Bersama presiden rayakan keberhasilan Peparnas Papua

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021