Kualitas udara Delhi akan menjadi lebih buruk dan peningkatan angin permukaan mungkin akan membantu .. dua hingga tiga hari kemudian mungkin akan
New Delhi (ANTARA) - Hakim Agung India, pada Sabtu, meminta pemerintah pusat untuk membuat rencana darurat guna menangani kualitas udara yang buruk dan kondisi asap yang berbahaya di New Delhi. Dia menyebut situasi itu “sangat serius”.

Pada Jumat (12/11), dewan pengendalian polusi India meminta agar institusi negara bagian dan daerah “benar-benar bersiap” untuk melakukan langkah-langkah darurat untuk menangani situasi asap yang memburuk di ibu kota.

“Kami telah terpaksa memakai masker bahkan saat di rumah, situasi ini sangat serius,” kata Hakim Agung NV Ramana saat dirinya berusaha mendapatkan kejelasan terkait upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah sejauh ini.

“Kualitas udara Delhi akan menjadi lebih buruk dan peningkatan angin permukaan mungkin akan membantu .. dua hingga tiga hari kemudian mungkin akan meningkat lebih parah lagi. Ambil langkah darurat,” katanya.

Baca juga: Sekolah di New Delhi kembali dibuka, kualitas udara masih buruk

Delhi, yang kerap dinilai sebagai ibu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia, menghadapi kondisi udara yang sangat buruk pada musim dingin akibat pembakaran sisa-sisa panen, emisi dari transportasi, pembangkit listrik tenaga batu bara di luar kota, dan emisi industri lain serta debu dan pembakaran sampah terbuka. Indeks Kualitas Udara (AQI) di dalam dan sekitar ibu kota mencapai 470 hingga 490 pada skala 500, menurut data dewan pengendalian polusi federal pada hari Sabtu, dan kabut asap mengurangi jarak pandang.

Tingkat polusi di angka tersebut berarti udara akan berpengaruh terhadap mereka yang sehat dan berdampak serius bagi mereka yang memiliki penyakit.

Sebuah panel khusus Mahkamah Agung telah mulai mendengarkan pembelaan yang diajukan oleh seorang siswa tentang meningkatnya tingkat polusi udara.

Ramana mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan penguncian selama dua hari guna melindungi warga dari meningkatnya kadar racun udara dan memberi tahu pengadilan pada Senin tentang langkah-langkah darurat yang diambil untuk meningkatkan kualitas udara.

Dalam sebuah pemberitahuan pada Jumat, dewan pengendalian polusi mengatakan pemerintah dan kantor swasta harus mengurangi penggunaan transportasi pribadi hingga 30 persen dan menyarankan penduduk kota untuk membatasi paparan di luar ruangan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pelari top abaikan polusi dan pandemi di Delhi Half Marathon
Baca juga: Kualitas udara New Delhi berada di level terburuk tahun ini


Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021