Denpasar (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali melaporkan jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih menjalani perawatan di Pulau Dewata hingga 13 November 2021 tinggal 196 orang.

"Mereka yang terkena COVID-19 ini ada yang dirawat di RS rujukan dan isolasi terpusat serta menjalani isolasi mandiri," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Minggu.

Rentin mengemukakan, dari 196 kasus aktif tersebut, yang menjalani perawatan di RS rujukan sebanyak 68 orang (34,69 persen), diisolasi terpusat ada 113 orang (57,65 persen) dan yang menjalani isolasi mandiri 15 orang (7,66 persen).

Jumlah kasus harian COVID-19 juga terus menurun. Bahkan dalam beberapa hari terakhir sudah di bawah 20 kasus dan sempat pada Rabu (10/11) hanya 9 kasus, kemudian pada Kamis (11/11) terkonfirmasi bertambah 4 kasus.

Saat bulan Juli-Agustus 2021, kasus harian COVID-19 di Provinsi Bali menyentuh di atas 1.000 orang dan bahkan sempat beberapa kali mendekati 2.000 orang. Demikian pula kasus aktif sempat berada di atas 12 ribu orang.

Baca juga: Satgas: 87,43 persen warga Bali sudah divaksinasi COVID-19 lengkap
Baca juga: Luhut ungkap modus pelanggaran PPKM di tempat wisata Bali dan Bandung

Dengan melandainya kasus COVID-19 di Provinsi Bali, banyak tempat isolasi terpusat (isoter) yang telah ditutup. Sebelumnya pada akhir Agustus itu jumlah isoter mencapai 372 titik dengan kapasitas 6.780 tempat tidur.

"Sedangkan saat ini, isolasi terpusat yang masih dibuka ada 243 titik dengan kapasitas total sebanyak 1.220 tempat tidur," ucap Rentin yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali itu.

Isolasi terpusat yang terisi sebanyak 113 tempat tidur (9,26 persen) dan tersisa 1.107 tempat tidur (90,74 persen).

Meski kasus sudah jauh turun, Rentin mengajak seluruh masyarakat Bali agar tetap mentaati dan melaksanakan protokol kesehatan serta menerapkan pola hidup sehat bebas COVID-19 dengan 6 M.

"Enam M yakni memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan. Masyarakat silakan berkegiatan, namun tentu harus tetap taat dan patuh pada protokol kesehatan," kata Rentin.

Baca juga: 11 hotel di kawasan Nusa Dua Bali jadi hotel karantina bagi wisman
Baca juga: Tren kenaikan COVID-19 terjadi di 43 wilayah Jawa-Bali dan Jakarta

Keterisian pasien di rumah sakit rujukan juga jauh menurun, bahkan di RS Wangaya, Kota Denpasar, pada Jumat, (12/11) mencatatkan nol kasus terkonfirmasi positif COVID-19 seperti yang disampaikan Plt Kasubbag Hukum dan Humas RSUD Wangaya Denpasar Putu Oka Hendra.

"Khususnya RSUD Wangaya tidak merawat pasien COVID atau kasus nol, kami harap ke depannya terus tidak ada penambahan kasus-kasus terkonfirmasi positif," kata Oka Hendra.

Ia mengatakan penurunan kasus ini ke depannya juga harus disertai dengan kedisiplinan dan tidak berada di kerumunan, sehingga bersama-sama mencegah timbulnya klaster baru.

Baca juga: Imigrasi Bali mendeportasi dua WNA pemalsu surat PCR

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021