Jakarta (ANTARA) - Matteo Berrettini dari Italia menangis setelah cedera perut memaksanya mundur dari pertandingan pembuka ATP Finals melawan Alexander Zverev, menimbulkan keraguan atas partisipasinya untuk sisa turnamen akhir musim tersebut.

Juara Olimpiade Zverev meraih kemenangan setelah Berrettini keluar dari lapangan karena cedera pada awal set kedua, membuat petenis Jerman itu memimpin 7-6(7) 1-0 pada pertandingan yang digelar di Turin, Italia, Minggu waktu setempat atau Senin WIB itu.

Berrettini harus menepi selama dua bulan karena cedera perut yang dideritanya di Australian Open Februari lalu.

Baca juga: Medvedev tekuk Hurkacz, Berrettini cedera melawan Zverev di ATP Finals

Pemain berusia 25 tahun itu tidak yakin apakah cedera yang memaksanya untuk mundur pada pertandingan pembukanya itu adalah pengulangan dari masalah yang sama.

"Secara mental sangat berat bagi saya karena saya pernah mengalami cedera di dekat area yang sama, jadi sulit untuk bermain," kata Berrettini, yang tampil untuk kedua kalinya di ATP Finals, usai pertandingan, dikutip dari Reuters.

"Saya juga tidak tahu apa itu. Saya harus mencari tahu apa itu dan kemudian jika tidak ada yang terlalu besar, mungkin saya bisa bermain."

"Besok (Senin) bersama tim saya dan dokter, saya akan melakukan beberapa pemeriksaan dan saya berharap itu bukan sesuatu yang membuat saya tidak bisa bermain di dua pertandingan berikutnya."

Petenis peringkat tujuh dunia, yang bermain di depan penonton kampung halamannya, mengatakan hari itu adalah "hari terburuk" dalam kariernya.

"Benar-benar berat untuk dihadapi. Saya sangat ingin menikmati setiap detiknya... Hal terburuk yang bisa terjadi, itu terjadi," kata Berrettini.

Jika Berrettini tidak cukup fit untuk melanjutkan turnamen, Jannik Sinner akan menggantikannya sebagai alternatif pertama.

Baca juga: Berrettini yakin suatu saat ia angkat trofi juara Wimbledon
Baca juga: Cedera, Berrettini juga mundur dari Olimpiade Tokyo
Baca juga: Djokovic akan memulai ATP Finals melawan Ruud

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021