Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai meningkatkan pemantauan ke daerah-daerah rawan longsor guna mengantisipasi dampak La Nina yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Tim BPBD terus melakukan pemantauan pada daerah-daerah rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Manggarai. Pemantauan ini dilakukan supaya mengantisipasi secara dini apa yang harus dilakukan pemerintah apabila terjadi bencana alam hidrometeorologi sebagai dampak dari La Nina yang dapat berujung pada terhambatnya mobilitas warga," kata Bupati Manggarai, Heribertus Laju Nabit ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin.

Heribertus Laju Nabit mengatakan hal itu terkait antisipasi Pemerintah Kabupaten Manggarai terhadap terjadinya bencana alam sebagai dampak dari La Nina yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi.

Ia mengatakan beberapa daerah rawan longsor di Kabupaten Manggarai yakni ruas jalan Ruteng-Labuan Bajo, daerah Lelak, ruas jalan Ruteng-Reo, Ruteng Iteng dan Ruteng-Borong.

Menurut dia, longsoran yang terjadi biasanya dalam bentuk spot-spot kecil tetapi jumlahnya cukup banyak sehingga perlu dilakukan pemetaan guna memudahkan pemerintah dalam melakukan tindakan darurat apabila terjadi tanah longsor.

Ia menjelaskan, pemerintah Kabupaten Manggarai terus melakukan edukasi terhadap masyarakat pada daerah-daerah rawan bencana terkait mitigasi bencana.

Menurut dia edukasi tentang kebencanaan sangat penting sehingga warga pada daerah rawan bencana memiliki pemahaman tentang bagaimana upaya melakukan upaya penyelamatan diri apabila terjadi bencana yang bisa berdampak luas.

Baca juga: 30 rambu di lokasi rawan longsor dipasang di Manggarai Barat-NTT

Baca juga: Tanah longsor timbun delapan orang di Manggarai Barat, NTT

Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat kategori 4 di Flores bagian barat

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021