Palembang (ANTARA) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan merekomendasikan Pemerintah Kota Palembang menambah kolam retensi untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan.

Kolam retensi yang ada sekarang ini belum mampu menampung air ketika turun hujan lebat lebih dari satu jam sehingga mengakibatkan banjir/genangan air di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol, kata Direktur Eksekutif Walhi Sumsell M Hairul Sobri di Palembang, Senin.

Menurut dia, setiap musim hujan, Ibu kota Provinsi Sumsel itu selalu mengalami masalah klasik banjir, untuk itu selain menambah kolam retensi untuk menampung luapan aur hujan perlu juga perbaikan saluran air dan normalisasi sungai.

Kemudian menghentikan penyimpangan tata ruang yang menjadi salah satu penyebab banjir pada setiap turun hujan lebat lebih dari satu jam.

Baca juga: Walhi minta Pemkot Palembang maksimal atasi banjir

Baca juga: Walhi Sumsel gelar aksi penyelamatan iklim


Penyimpangan tata ruang yang disebabkan penimbunan rawa secara leluasa untuk kepentingan pembangunan hotel, mal, ruko, perumahan dan pembangunan lainnya harus dihentikan karena jika terus berlangsung bisa menimbulkan bencana ekologi yang lebih parah, ujarnya.

Sebelumnya Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan terus berupaya mengatasi banjir antara lain dengan menambah kolam retensi.

Pada 2021 ini pihaknya melakukan pembebasan lahan untuk kolam retensi, seluas empat hektare di kawasan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami.

"Sekarang dalam proses pembuatan DED-nya, diharapkan tahun depan bisa dimulai pembangunannya," ujarnya.

Untuk pembuatan kolam retensi membutuhkan dana yang cukup besar berkisar Rp 20-40 miliar, sehingga pembangunannya dilakukan bertahap.

Kolam retensi termasuk yang paling prioritas karena jika sudah dibangun nantinya bisa mengatasi banjir yang ada di kawasan Jalan HBR Motik, Kolonel Barlian, terminal Damri, Perindustrian, Kebun Bunga, Asrama Haji, dan akses jalan ke Bandara SMB II Palembang.

Kota Palembang saat ini memiliki 46 kolam retensi, idealnya 77 kolam retensi agar permasalahan banjir bisa teratasi, kata Wawako.*

Baca juga: Walhi: Maraknya tambang Ilegal dampak ketimpangan penguasaan lahan

Baca juga: Walhi Sumsel deteksi ratusan titik panas potensi karhutla

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021