Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat diam-diam membekukan pengiriman persenjataan ke militer Lebanon setelah lengsernya pemerintah pro-Barat negeri tersebut, demikian laporan koran Wall Street Journal pada Senin.

Surat kabar itu mengatakan pembekuan tersebut merupakan peninjauan luas sebagai bagian dari bantuan keamanan AS kepada Lebanon setelah kelompok Hizbullah mencuat sebagai pemain utama dalam pemerintah, sebagaimana dikutip dari AFP.

Washington utamanya mengkhawatirkan mengenai apakah angkatan bersenjata Lebanon dapat menguasai Hizbullah, yang sebelumnya didukung oleh pebisnis miliarder Najib Mikati sebagai perdana menteri yang ditunjuk pada 25 Januari untuk membentuk pemerintah baru.

Partai Syiah itu, yang didukung oleh Iran dan Suriah, telah melengserkan pemerintah Saad Hariri, yang mendukung Barat pada Januari, setelah ia menolak untuk memutuskan hubungan dengan sidang PBB --yang menyelidiki pembunuhan ayahnya pada 2005.

Pembekuan persenjataan belum lama ini disetujui oleh Menteri Pertahanan AS Robert Gates, tetapi keputusan tersebut belum diumumkan karena khawatir informasi tersebut dapat mengganggu negosiasi internal yang alot mengenai Lebanon, kata koran itu.

Para pejabat kementerian pertahanan mengatakan AS akan terus menyediakan bantuan pelatihan dan peralatan tidak mematikan kepada militer Lebanon, dan menggambarkan hubungan bilateral aktif yang "kuat", tulis surat kabar tersebut.

Washington telah memberikan Lebanon lebih dari 700 juta dolar AS dalam bentuk bantuan untuk pelatihan dan peralatan militer sejak perang antara Israel dan Hizbullah pada 2006.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011