Abidjan (ANTARA News/AFP) - Penerbangan khusus ke Dakar telah mengangkut 167 orang asing, termasuk warga Prancis dan Libanon, keluar dari kota Abidjan yang dilanda kekerasan di Pantai Gading, militer Prancis mengatakan pada AFP, Ahad.

"Tujuhpuluh-tujuh orang, kebanyakan warga Prancis, telah berangkat semalam dan 90 orang pada siang hari (Ahad). Itu bukan evakuasi tapi opsi yang diberikan untuk pergi," jelas juru bicara militer Prancis, Frederic Daguillon.

Penerbangan komersial belum dimulai lagi, itu penerbangan khusus," katanya. "Siang hari ini ada banyak orang dari berbagai kewarganegaraan, khususnya Libanon. Tujuannya adalah Dakar dengan melewati Lome."

Kedutaan besar Prancis di Lome menuturkan 77 orang yang meninggalkan Pantai Gading semalam sebagian besar orang Prancis dan mencakup sekitar 30 anak.

"Operasi itu dilakukan dengan dua pesawat angkutan milik militer Prancis. Kedutaan besar Prancis telah menerima para pengungsi itu pada saat kedatangan mereka di Togo," kata kedutaan tersebut dalam satu pernyataan.

Itu bukan evakuasi umum, tapi kesempatan untuk pergi atas dasar suka rela, kata pernyataan itu.

Lebih dari 1.500 orang asing telah berusaha berlindung di kamp militer Prancis di Abidjan setelah empat hari pertempuran sengit ketika presiden yang diakui secara internasional Alassane Ouattara melancarkan serangan terhadap benteng pertahanan saingannya, Laurent Gbagbo, penjabat pemimpin Pantai Gading.

Misi PBB UNOCI, sementara itu, telah memindahkan staf tidak pentingnya ke pusat negara itu karena serangan berulang pada pasukan penjaga perdamaiannya oleh tentara Gbagbo.

"Kami telah diserang, ditembak, markas besar kami telah diserang. Itu membuat kerja sulit. Maka diputuskan untuk memindahkan sementara staf tidak penting, proses yang sedang berlangsung," kata juru bicara Hamadoun Toure.

Menurut dia, mereka dipindahkan ke Bouake, markas besar militer Pasukan Republik Ouattara, tanpa menyebutkan berapa banyak staf yang dipindahkan.
(Uu.S008/A027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011