Ketika mendung dan hujan, seyogyanya warga tetap berada di rumah saja
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi bencana pada musim hujan kali ini salah satunya memetakan wilayah yang rawan genangan, pohon tumbang, hingga banjir rob.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Selasa, mengatakan bencana itu merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari, tapi dapat disiasati.

"Makanya, untuk mengatasi bencana itu dibutuhkan pengetahuan dan tindakan tepat yang harus dilakukan," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap kepada semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana itu.

Ia juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya bersama semua pihak mengupayakan mitigasi bencana berbasis masyarakat. Makanya, ia berharap masyarakat memahami dan menyadari ketika ada perubahan cuaca dan sebagainya, mereka harus berbuat apa dan harus berlindung dimana.

"Contohnya ketika mendung dan hujan, seyogyanya warga tetap berada di rumah saja untuk melindungi diri sendiri dan sesama," katanya.

Baca juga: Kawasan pesisir utara Surabaya terendam banjir rob

Baca juga: SAR evakuasi 26 korban tertimbun longsor di Nganjuk


Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini juga menjelaskan, pihaknya sudah memetakan potensi bencana di Kota Pahlawan ini, di antaranya genangan, angin puting beliung, pohon tumbang dan juga banjir rob.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya sudah memetakan titik genangan secara detail, mulai dari kelurahan dan kecamatan hingga luasan dan ketinggian genangan tersebut.

Meski begitu, di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu ini, Irvan memastikan bahwa sampai saat ini yang menonjol di Kota Surabaya adalah pohon tumbang dan beberapa genangan.

Khusus untuk pohon tumbang, kata dia, jajaran Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya terus bergerak untuk melakukan perantingan. Sedangkan untuk titik genangan, sebenarnya tidak terlalu menonjol karena surutnya sangat cepat.

"Apalagi kami sudah menyiagakan sekitar 60 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik di Surabaya. Bahkan, kami juga sudah membuat SOP genangan, SOP pohon tumbang, SOP puting beliung, dan SOP banjir rob. Pemetaan bencana beserta SOP-nya itu sudah kami sampaikan kepada camat dan lurah untuk selanjutnya disampaikan kepada warga," ujarnya.

Menurutnya, persoalan bencana ini tidak bisa diselesaikan semata-mata oleh pemerintah saja, tapi juga harus bersama masyarakat. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat apabila menemui bencana apapun di Kota Surabaya, diharapkan segera melapor ke Command Center 112.

"Kami siapkan petugas 24 jam nonstop, termasuk teman-teman PMK, Satpol PP dan semua pasukan sudah siap siaga," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada warga untuk melakukan kerja bakti membersihkan gorong-gorong dan perantingan pohon di wilayahnya masing-masing. Apabila butuh peralatan dan dan pengangkutannya, bisa dikomunikasikan melalui 112.

Ia juga mengimbau, ketika turun hujan tolong menghindari berlindung di bawah pohon dan di bawah papan reklame untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan.

"Jadi, silahkan semuanya dikomunikasikan melalui 112, yang paling penting masyarakat minta untuk bersama-sama melakukan kerja bakti. Dengan mitigasi bencana berbasis masyarakat ini, kami berharap semua bencana di Surabaya bisa kita antisipasi bersama," katanya.

Baca juga: Mensos datangi ITS petakan daerah rawan bencana di Indonesia

Baca juga: BMKG ingatkan potensi rob pesisir Surabaya akhir Januari
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021