Pontianak (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalimantan Barat, Joni Isnaini menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah yang akan melakukan pembatasan pergerakan masyarakat pada Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dalam mencegah terjadinya gelombang ketiga pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Pada prinsipnya kami sangat mendukung langkah atau kebijakan pemerintah, apalagi memang itu untuk kebaikan bersama," kata Joni Isnaini saat dihubungi di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan, sangat mendukung langkah tersebut, dan juga mengapresiasi kepada pemerintah dalam menekan atau mengendalikan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

"Apalagi sekarang pandemi COVID-19 variannya terus berkembang sehingga kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan tetap menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, jaga jarak dan tidak berkerumun," ujarnya.

Menurut dia, sektor ekonomi yang mulai bergerak dampak pandemi COVID-19 memang harus diikuti dengan semakin disiplinnya masyarakat dalam menerapkan prokes agar kasus COVID-19 bisa terkendali.

"Sesuai dengan filosofi kami (Kadin) yakni, pulihkan kesehatan dan bangkitkan ekonomi, artinya biar bagaimana pun kesehatan yang paling utama, baru setelah itu kita bersama-sama bangkit dalam menggerakkan ekonomi dampak pandemi ini," katanya.

Karena, menurut dia, apalagi semua pihak sudah kembali sehat, maka sektor ekonomi juga akan mulai bergerak, seperti saat ini, dengan mulai bergeraknya perekonomian masyarakat dampak pandemi COVID-19.

"Kami juga mendukung target Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kota Pontianak yang dengan gencar melakukan vaksinasi massal dalam mencapai kekebalan komunal atau herd immunity," katanya.

Dia mengajak kepada masyarakat di Kalbar agak patuh dan taat aturan terkait penerapan prokes dalam mencegah atau memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kalbar. "Semoga kita semua tetap patuh dan taat aturan untuk kebaikan bersama," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan perkembangan kasus pandemi COVID-19 di kota itu sejak dua bulan terakhir dalam kondisi landai dan terkendali.

"Hal itu bisa dibuktikan dengan kondisi di Rusunawa (tempat isolasi pasien COVID-19) yang tidak ada pasien sejak hampir dua bulan terakhir, rumah sakit juga demikian. Walaupun masih ada satu atau dua, tetapi masih bisa ditangani," katanya.

Namun dia terus mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan prokes dan mendukung program pemerintah dalam mensukseskan vaksinasi COVID-19 dalam mencapai kekebalan kelompok.
 

Pewarta: Andilala
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021