Jakarta (ANTARA) - Apple diperkirakan dapat menjual lebih dari 80 juta perangkat iPhone di kuartal belanja liburan yang sibuk, meskipun ada masalah pasokan yang sedang berlangsung, demikian menurut bank investasi Wedbush.

Dikutip AppleInsider, Rabu, dalam catatan kepada investor, analis utama Wedbush Daniel Ives menulis bahwa waktu pengiriman untuk iPhone 13 Pro Apple terus diperpanjang. Oleh karena itu, diyakini permintaan akan melebihi pasokan sekitar 15 persen

"Meskipun kekurangan chip dan logistik Rubik's Cube yang dihadapi Apple, kami melihat tren permintaan yang luar biasa baik di Amerika Serikat dan China untuk iPhone 13 yang merupakan tanda positif bahwa Apple dapat melampaui menjual 80 juta unit iPhone pada kuartal tersebut dengan versi Pro yang lebih kuat mendorong ASP yang lebih tinggi," tulis Ives.

Baca juga: Apple HomePod Mini tersedia dalam pilihan warna baru

Analis percaya bahwa Apple berada di jalur untuk menjual sekitar 40 juta unit iPhone antara Black Friday dan Natal.

Di China saja, Ives menambahkan, diperkirakan ada 15 juta upgrade versi iPhone 13. Itu bisa menjadi pertanda baik bagi Apple di wilayah kritis menuju 2022.

AirPods juga akan mengalami kuartal liburan yang kuat, kata analis. Dia percaya bahwa perusahaan dapat mengirimkan hampir 100 juta AirPods, dan tanda-tanda kinerja liburan yang kuat untuk headphone nirkabel sudah terlihat.

Secara keseluruhan, Ives percaya bahwa kisah pertumbuhan iPhone akan menjadi inti dari ledakan yang lebih luas di ekosistem perangkat keras perusahaan, meskipun kekhawatiran pasokan chip masih ada.

Meskipun masalah pasokan akan menjadi "Grinch" musim liburan ini, Ives percaya itu hanya akan menjadi gundukan jalan dalam siklus super multi-tahun.

Baca juga: Kebijakan Apple halangi Netflix hadirkan game di iOS

Baca juga: Bos "software" Apple kontra rancangan regulasi UE soal "App Store"

Baca juga: Steve Wozniak tak terkesan dengan iPhone 13

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021